Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa pengoperasian bandara udara perairan memiliki potensi yang besar, selain menjadi alternatif transportasi juga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
"Pengoperasian bandar udara perairan dan seaplane di negara kepulauan seperti Indonesia selain dapat menjadi opsi dalam meningkatkan konektivitas, juga dapat menjadi peluang baru bagi wilayah-wilayah di Indonesia dalam menarik minat wisatawan dan pengembangan destinasi wisata," kata Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub Robby Kurniawan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, bandar udara perairan memiliki potensi dan peluang bagi negara Indonesia yang karena dapat menjadi alternatif transportasi penyeberangan, menghubungkan antar ibu kota provinsi atau kota-kota besar dengan kota lainnya.
Selain itu, menjadi media penghubung bagi para pelancong dari hub airports ke destinasi wisata berbasis perairan, serta menjadi simpul transportasi perintis bagi daerah pulau dan kepulauan khususnya di wilayah 3T.
Ia mengungkapkan, pada tahun ini, Baketrans melaksanakan analisis kebijakan dan studi kelayakan terkait pengoperasian bandar udara perairan berstatus umum dengan fokus usulan berupa pilot projek di wilayah selatan Bali yang kemudian akan berperan sebagai penghubung.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Baketrans Kemenhub dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di tahun 2024, pemilihan Kepulauan Bali ini didasarkan pada jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara tertinggi di Indonesia.
Dia mencontohkan, pada tahun 2018, kata Robby, Denpasar menerima 6 juta kedatangan wisatawan dan diproyeksikan pada tahun 2024 akan menjadi 6,6 juta kedatangan.
Oleh karena itu, menurut Robby, karena banyaknya penyewaan helikopter saat ini, seaplane (pesawat amfibi) menjadi alternatif yang menarik untuk dipertimbangkan.
“Bali sudah memiliki pangsa pasar sendiri tersendiri, saat ini industri aviasi di Bali luar biasa, untuk transportasi sewa helikopter sudah sangat berkembang dan peminatnya sangat banyak, jadi seaplane ini bisa menjadi alternatif,” ujar Robby.
Lebih lanjut, Robbby mengatakan Baketrans sebelumnya telah memetakan lima lokasi yang sudah disurvei dalam segala aspek, yakni Danau G20, Pantai Jerman, Pantai Sanur, Pantai Geger dan Pantai Mertasari.
Dari hasil kajian tersebut lokasi yang terpilih adalah Pantai Mertasari dengan pertimbangan nilai kelayakan pengoperasian, pengembangan wilayah, ekonomi dan finansial, teknis pembangunan, angkutan udara, lingkungan dan sosial yang tertinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenhub: Bandar udara perairan potensi tarik wisatawan ke Indonesia