Kulon Progo (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat okupasi sektor perhotelan dan restoran di wilayah ini selama libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.
Ketua PHRI Kulon Progo Sumantoyo, di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tingkat okupansi hotel khususnya terbilang sangat baik selama libur panjang ini.
"Okupansinya sampai 100 persen, semua kamar hotel habis dipesan selama libur panjang ini. Semoga nanti saat libur Lebaran juga meningkat kembali," kata Sumantoyo.
Ia mengatakan tingkat okupansi di libur panjang Isra Mikraj dan Imlek ini jauh lebih tinggi dibandingkan saat libur natal dan tahun baru lalu. Saat itu, PHRI Kulon Progo mencatat okupansinya hanya di kisaran 50 persen, lebih rendah dari target sekitar 80 persen.
"Kami merespons positif capaian okupansi hotel dan restoran di libur panjang kali ini. Menurutnya, capaian tersebut jadi catatan dan evaluasi bagi pengelola hotel dan restoran di Kulon Progo," katanya lagi.
Menurutnya, capaian ini bisa menjadi peluang bagi hotel dan restoran di Kulon Progo dalam menjaga tingkat okupansi agar tetap stabil.
"Peningkatan okupansi hotel dan restoran juga berdampak pada kunjungan wisata di Kulon Progo. Meski begitu, peningkatannya dirasa tidak begitu signifikan," kata dia.
Sumantoyo mengatakan seluruh kamar hotel di Kulon Progo, termasuk yang berbintang, habis dipesan sejak 25 Januari 2025. Okupansi restoran pun juga disebut tinggi, meski belum diketahui persentase pastinya.
"Tamu hotel yang menginap bukan limpahan dari Kota Yogyakarta. Sebab, hotel di Kota Yogyakarta pun sebagian besar penuh selama libur panjang kali ini. Tamu ini memang sejak awal sudah melakukan reservasi untuk hotel di Kulon Progo," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Joko Mursito mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk libur panjang kali ini. "Sebab kondisinya berbeda dengan libur Idulfitri atau libur natal dan tahun baru," katanya pula.