Guru besar FKG UI ungkap penemuan terbaru dalam osseointegrasi implan gigi

id Guru besar,FKG UI,Ui depok,Universitas indonesia

Guru besar FKG UI ungkap penemuan terbaru dalam osseointegrasi implan gigi

Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. drg. Ratna Sari Dewi, Sp.Pros., Subsp.PKIKG(K). ANTARA/HO-Humas UI

Depok (ANTARA) - Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) Prof Dr drg Ratna Sari Dewi tengah melakukan kajian mendalam mengenai dinamika osseointegrasi untuk perawatan implan gigi.

Prof Ratna Sari Dewi yang ditemui di Depok pada Rabu, perawatan gigi tiruan implan saat ini semakin diminati. Pasalnya, tingkat keberhasilannya sudah mencapai lebih dari 90 persen.

Salah satu indikator utama keberhasilan implan gigi adalah tercapainya osseointegrasi, yaitu proses penyatuan implan dengan tulang rahang secara optimal. Proses ini penting untuk memastikan stabilitas biomekanik implan serta keberhasilan jangka panjang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi osseointegrasi antara lain desain implan, komposisi kimiawi, topografi permukaan, bahan, panjang, diameter, hingga perlakuan pada permukaan implan. Prof. Ratna juga menyatakan bahwa untuk mendapatkan osseointegrasi yang optimal, berbagai upaya dilakukan, seperti modifikasi material implan, pengembangan desain thread, peningkatan panjang dan diameter implan, serta modifikasi permukaan hidrofilik.

"Pengukuran stabillitas implan merupakan metode penting untuk mengevaluasi keberhasilan implan. Pengukuran ini dilakukan dengan uji tensional, analisis histomorfometrik, uji push-out/pull-out, analisis removal torque, uji perkusi, pengukuran torsi insersi, radiografis, periotest, dan analisis frekuensi resonansi (RFA)," katanya.

RFA, yang kini telah dianggap sebagai standar emas dalam mengukur stabilitas implan, memungkinkan evaluasi non-invasif, meskipun harganya relatif mahal dan masing-masing sistem implan memerlukan perangkat khusus seperti transduser atau pasak magnetik.

Sebagai alternatif, Prof. Ratna mengembangkan alat baru untuk memeriksa osseointegrasi, yakni Low Resonance Frequency Analysis (LRFA). LRFA dapat diaplikasikan pada berbagai jenis implan dengan mendeteksi getaran akibat ketidakstabilan implan terhadap tulang alveolar sekitarnya. Alat ini juga dapat menentukan beban oklusal yang diterima gigi.