Jogja Fashion Week 2025 digelar di JEC pada 7-10 Agustus 2025

id jogja feshion week,jec,fashion

Jogja Fashion Week 2025 digelar di JEC pada 7-10 Agustus 2025

Launching Jogja Fashion Week 2025 (ANTARA/HO-JFW)

Yogyakarta (ANTARA) - Jogja Fashion Week 2025 bakal digelar di Hall A, B, C Jogja Expo Center (JEC) pada 7-10 Agustus 2025 dengan mengangkat tema "Threads of Tommorow".

"Jogja Fashion Week siap kembali memberikan warna, dengan harapan menjadikan Yogyakarta sebagai pusat fashion dunia pada 2025 ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Yuna Pancawati pada launching JFW 2025 di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta, Rabu.

Selama 20 tahun, Jogja Fashion Week telah hadir memeriahkan blantika fashion Nusantara dengan ribuan fashion designer dan fashion mode.

Tak lepas dari peran serta berbagai pihak baik instansi maupun tokoh perorangan, event Jogja Fashion Week mampu bertahan secara konsisten hingga saat ini.

"JFW 2025 akan diikuti lebih dari 100 fashion designer dan menampilkan lebih dari 1.000 fashion mode terbaru. Tidak hanya desainer profesional yang terlibat, namun juga para desainer muda bakal turut tampil dalam event ini," kata Yuna.

Dalam launching yang juga dihadiri Atase Perdagangan KBRI Paris Ruth Juana Samaria tersebut, Yuna mengatakan Jogja Fashion Week 2025 siap diselenggarakan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menampilkan trend fashion global, fashion sebagai bagian dari mahakarya industri kreatif dan memiliki kekayaan intelektual.

"Pada event kali ini, JFW menargetkan pendapatan sebesar Rp2 miliar seperti tahun lalu," ujar Yuna.

JFW 2025 akan hadir dengan rangkaian acara pameran, edukasi, dan fashion show yang menjadi media interaksi dan transaksi efektif bagi para pelaku usaha di bidang fashion, sehingga terjalin komunikasi ekonomi yang baik dan berkelanjutan.

Project Manager Jogja Fashion Week 2025 Aulia Sunhandhika mengemukakan bahwa dalam event tahun ini akan menampilkan lebih dari 1.000 fashion mode terbaru yang terbagi dalam sejumlah sesi.

"Selama gelaran akan ada 10 lebih sesi fashion show yang menghadirkan 132 designer yang terdiri dari 108 designer professional, 12 designer muda, dan 12 fashion designer SMK," kata dia.

Gelaran Fashion Show akan terbagi sore (empat sesi), malam (empat sesi), serta youth fashion show dan young and kids fashion show masing masing satu sesi.

Gelaran fashion show meliputi berbagai tema seperti casual show, modest showx evening show, evening show, mix male and female, dan mens show.

Pameran Jogja Fashion Week 2025 akan menyediakan 122 booth dengan berbagai ukuran, yang dapat menampung lebih dari 200 industri kecil menengah yang bergerak di bidang fashion dan aksesoris dari wilayah DIY dan seluruh Indonesia.

Bertepatan dengan 20 tahun Jogja Fashion Week digelar, maka akan dilakukan reuni sekaligus pemberian penghargaan kepada desainer yang selama ini turut tampil dalam event bergengsi tersebut.

Aulia menambahkan bahwa Jogja Fashion Week menjelma menjadi ajang fashion terkemuka di Indonesia yang mewarnai industri fashion dari masa ke masa.

Terlebih dari itu, 20 tahun perjalanan juga merupakan pencapaian tersendiri, bahwa Jogja Fashion Week senantiasa eksis berkontribusi pada pengembangan fashion.

Atase Perdagangan KBRI Paris periode 2021-2025 Ruth Joanna Samaria mengungkapkan saat ini ada empat kota dunia yang sudah berhasil membangun event fashionnya sebagai ikon industri fashion.

Selain Paris Fashion Week di Prancis, ada juga New York Fashion Week di Amerika Serikat, London Fashion Week di Inggris, dan Milan Fashion Week di Italia.

Ia berharap konsistensi dan kreativitas yang lahir dari Jogja Fashion Week bisa segera membawa industri fashion di DIY naik kelas ke level dunia, seperti yang diharapkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadikan Yogyakarta pusat fashion dunia pada 2028 mendatang.

"Paris Fashion Week bisa digelar lima kali dalam setahun, dengan banyak mengangkat tema ready to wear, ini menunjukkan betapa tergantungnya Paris dengan industri fashion," kata Ruth.

Ruth menuturkan, saat ini salah satu tren fashion yang sedang menguat di Paris yakni tema Mens Wear atau busana untuk laki-laki. Hal ini bisa menjadi peluang para desainer Indonesia menciptakan karya-karya yang berorientasi ekspor.