Semarang (ANTARA) - PSIS Semarang menutup perjalanan mereka di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 dengan hasil pahit. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Jatidiri, Sabtu (24/5), Laskar Mahesa Jenar harus mengakui keunggulan Barito Putera dengan skor 1-2.
Laga penutup ini menjadi panggung perjuangan bagi Barito Putera yang datang ke Semarang dengan misi besar: menang demi menjauh dari zona degradasi.
Sejak peluit awal, tim asuhan Vitor Tinoco tampil dominan dan menguasai jalannya pertandingan.
Namun, PSIS justru berhasil memecah kebuntuan lebih dulu. Memanfaatkan kelengahan lini belakang lawan, Lukas Barreto menjebol gawang Barito di menit ke-39 dan membuat publik Jatidiri bersorak.
Keunggulan tuan rumah tak bertahan lama. Di masa injury time babak pertama, Murilo Otavio Mendes menyamakan kedudukan lewat gol penting yang membawa semangat baru bagi tim tamu. Skor 1-1 menutup 45 menit pertama.
Baca juga: Malut United bungkam PSIS 5-1, Imran: Kemenangan bagi warga Malut
Baru satu menit babak kedua berjalan, petaka menghampiri PSIS. Lucas Morelatto mencetak gol cepat yang membawa Barito berbalik unggul 2-1.
PSIS mencoba merespons dengan meningkatkan intensitas serangan. Septian David Maulana dan rekan-rekannya berusaha keras menembus pertahanan rapat Barito, namun peluang demi peluang gagal dikonversi menjadi gol hingga peluit akhir berbunyi.
Menanggapi hasil ini, pelatih sementara PSIS Semarang M. Ridwan, mengakui timnya telah memberikan perlawanan maksimal meski hasil belum berpihak.
“Kami sudah bisa mengantisipasi serangan Barito, namun kurang beruntung. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pecinta PSIS atas hasil kurang baik ini,” katanya.
Baca juga: PSIS Semarang tak kambinghitamkan isu keterlambatan gaji usai dibekuk Malut United 1-5
Sementara pelatih Barito Putera Vitor Tinoco menyebut kemenangan ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan timnya.
“Tim menargetkan tiga poin dan berhasil meraih poin penuh di pertandingan terakhir ini,” katanya.
Sayangnya, meski menang, hasil tersebut belum cukup untuk menyelamatkan Barito Putera dari jeratan degradasi. Tim asal Kalimantan Selatan itu harus menerima kenyataan pahit terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Musim 2024/2025 ditutup dengan catatan mengecewakan bagi kedua tim: PSIS harus menelan kekalahan di kandang sendiri, sementara Barito Putera harus rela turun kasta meski berhasil membawa pulang tiga poin dari Semarang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PSIS Semarang tutup Liga 1 dengan kekalahan dari Barito Putera
