Psikolog: "Oversharing" di medsos bisa merugikan orang lain

id oversharing,etika medsos,kecelakaan bmw,bmw ugm,literasi digital,bijak medsos

Psikolog: "Oversharing" di medsos bisa merugikan orang lain

Ilustrasi - Seorang warga saat melihat lini masa media sosial X di Jakarta, Senin (20/1/2025). (ANTARA/Asep Firmansyah/pri)

Jakarta (ANTARA) - Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar, Bali, Nena Mawar Sari mengingatkan bahwa oversharing (terlalu banyak membagikan informasi) di media sosial bisa merugikan orang lain.

Saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa, Nena menjelaskan oversharing di media sosial berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan validasi dari orang lain.

“Ada beberapa hal yang membuat seseorang itu merasa butuh validasi bahwa dia dianggap sebagai satu orang yang peduli kemudian dianggap sebagai orang yang bisa memberikan informasi dengan cepat,” kata dia.

Orang yang terlalu banyak membagikan informasi tersebut mendapat kepuasan ketika unggahannya mendapatkan reaksi seperti disukai, diberikan komentar atau diunggah ulang oleh pengguna media sosial lain, termasuk ketika konten yang diunggah adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, misalnya foto korban kecelakaan.

Nena juga menilai ada orang yang menginginkan perhatian dengan mengunggah foto-foto korban kecelakaan tanpa memikirkan dampaknya bagi keluarga korban atau orang lain yang pernah mengalami musibah serupa.

Agar tidak oversharing di media sosial yang bisa merugikan orang lain, Nena mengingatkan seseorang perlu edukasi mengenai batasan empati tentang hal-hal yang tidak etis dibagikan di media sosial. Edukasi tersebut juga perlu diteruskan kepada anggota keluarga, termasuk anak-anak.

Sementara itu, jika orang yang melihat konten-konten tersebut merasa terdampak, apalagi jika ia adalah keluarga korban, Nena menyarankan untuk segera mendapat bantuan dari ahli.

“Kalau memang sudah terlanjut terjadi (melihat foto kecelakaan menjadi viral) ada baiknya keluarga korban atau pihak yang dirugikan menjalani sesi terapi dengan psikolog untuk mendapatkan pemulihan mental,” kata Nena.

Beberapa waktu belakangan, beredar di media sosial foto-foto kecelakaan mahasiswa Universitas Gadjah Mada termasuk yang memperlihatkan korban meninggal. Foto-foto yang diduga diunggah oleh teman pelaku tersebut mendapatkan reaksi amarah dari warganet.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.