BKKBN DIY adakan wisuda kepada 65 peserta sekolah lansia "Kalimasada"

id BKKBN DIY ,Sekolah lansia Kalimasada ,Sekolah Lansia ,Sleman

BKKBN DIY adakan wisuda kepada 65 peserta sekolah lansia "Kalimasada"

BKKBN DIY selenggarakan wisuda kepada 65 peserta sekolah lansia "Kalimasada", Donoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa (18/11/2025). ANTARA/HO-BKKBN DIY

Sleman (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan wisuda kepada 65 peserta sekolah lansia "Kalimasada" Kalurahan (setingkat desa) Donoharjo, Kapanewon (Kecamatan) Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa.

"Mereka yang diwisuda ini merupakan lansia yang telah dinyatakan lulus Sekolah Lansia Standar 2 (S2)," kata Sekretaris Perwakilan BKKBN DIY Rohdhiana Sumariati.

Sekolah Lansia merupakan salah satu program Kemendukbangga/BKKBN dalam meningkatkan kualitas hidup lansia.

Seperti sekolah atau kuliah, para lansia difasilitasi dalam pertemuan yang menghadirkan narasumber atau guru/dosen dalam 11 kali pertemuan bulanan.

"Setelah menyelesaikan 11 kali pertemuan, mereka memperoleh bekal mengenai 7 Dimensi Lansia Tangguh dan cara mewujudkannya," katanya.

Setelah dinyatakan lulus dan kemudian diwisuda dari Sekolah Lansia Standar 1 (S1), ada kelanjutan pendalaman materi di Sekolah Lansia Standar 2 (S2) dan bahkan Standar 3 (S3).

Baca juga: BKKBN DIY menggaungkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia

Rohdhiana yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah memuji semangat belajar para lansia di Kalurahan Donoharjo, terutama simbah-simbah putri yang jumlahnya lebih banyak daripada simbah kakung.

"Usia harapan hidup di DIY tertinggi dibanding provinsi lain, dan untuk wanita lebih tinggi dari pria," katanya.

Ia mengatakan, usia harapan hidup (UHH) wanita DIY mencapai 77 tahun, tiga tahun lebih tinggi dari UHH pria.

"Maka wajar bila jumlah lansia putri lebih banyak, dan dengan demikian peserta Sekolah Lansia didominasi kaum wanita," katanya.

Rohdhiana juga menantang para wisudawan untuk lanjut ke jenjang S3, namun tentu perlu dukungan dinas dan pemerintah setempat.

Sementara itu salah satu pengajar yang dihadirkan di Sekolah Lansia "Kalimasda", dokter Prihandjojo Andri Putranto dari Fakultas Kedokteran UNS Surakarta mengatakan bahwa ada ungkapan masyarakat Jawa yakni "Kebo (Kerbau) Nyusu (menyusu) Gudel (Anak Kerbau).

Baca juga: 40 lansia di Sleman mengjkuti wisuda sekolah lansia Standar 3 Kemendukbangga/BKKBN

Ia mengatakan, ungkapan "kebo nusu atau nyusu gudel" perlu dipahami secara lebih dalam. Ungkapan tersebut juga berarti bahwa generasi yang lebih tua harus selalu belajar atau memahami dunia generasi saat ini.

"Simbah-simbah harus juga kenal dan mengerti masalah kekinian, selalu belajar dan mengikuti perkembangan termasuk dalam hal teknologi aplikatif agar tetap nyambung dengan anak cucunya," katanya.

Menurut dia, agar bisa menjadi panutan lansia harus juga memahami dunia generasi yang lebih muda, caranya ya jangan malu bertanya pada anak cucu dan menimba ilmu serta menggunakan teknologi yang mereka pakai.

"Maka ungkapan 'kebo nyusu gudel' bukan soal yang muda lebih pintar dari yang tua melainkan soal kesinambungan komunikasi antar generasi. Jadi 'kebo nusu gudel' bukan soal siapa lebih pintar namun soal lansia memahami dunia anak muda agar tetap bisa jadi panutan," katanya.

Dalam Wisuda S2 Sekolah Lansia ini hadir pula perwakilan dari Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY Daroji sebagai Peneguh Wisuda.

Kemudian hadir pula Panewu (Camat) Ngaglik Wawan Widiantoro dan Lurah Donoharjo Hadi Rintoko, Kepala Sekolah Lansia "Kalimasada" Wasingatu Zakiyah.


Baca juga: ASN DIY meraih predikat Teladan Kemendukbangga/BKKBN

Baca juga: BKKBN DIY menyelenggarakan penguatan peran bidan pada kesehatan perempuan

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.