Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Pasar Percontohan Sentolo yang berada di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai dibangun hingga 15 Desember 2012.
Anggaran pembangunan Pasar Percontohan Sentolo merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp5 miliar, dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) provinsi sebesar Rp525 juta dan APBD Kabupaten Rp600 juta. Lokasi pembangunnya membutuhkan lahan seluas 1,9 hektare yang merupakan tanah desa Salamrejo.
"Pembanguan Pasar Pencontohan Sentolo merupakan bagian dari menyongsong megaproyek di Kulon Progo. Diharapkan akan menjadi pasar modern dan menjadi pusat perbelanjaan segala kebutuhan masyarakat," kata Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber daya Mineral (DisperindagESDM) Kulon Progo, Achmad Syahrun di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Pasar Percontohan Sentolo sesuai rencana induk menghabiskan anggaran Rp14 miliar.
"Karena anggarannya, jauh dari rencana induk maka pembangunan akan dimaksimalkan dan dibangun secara bertahap sehingga diharapkan akan menjadi pasar modern kedepannya," kata Syahrun.
Kata dia, dari total anggaran Rp6,1 miliar tersebut, sebesar Rp1 miliar digunakan untuk pemerataan lahan, membayar pengawas dan atministrasi. Selain itu, rencananya, Pasar Percontohan Sentolo akan ditempat sebanyak 900 hingga 1.000 pedagang yang saat ini berjualan dipasar sentolo.
"Pedagang pasar Sentolo diutamakan yang menempati Pasar Percontohan sentolo. Jika ada kelebihan kios maka akan dilelang kepada masyarakat umum yang akan membeli," kata Syahrun.
Terkait penempatan pedagang, kata Syahrun, pihaknya telah menyusun tim yang diberi nama tim komunikasi yang keanggotannya berasal dari anggota paguyuban Pasar Sentolo bukan dari DisperindagESDM.
"Nanti, DisperindagESDM akan melakukan pendampingan terkait penataan pasar yang modern," kata Syahrun.
(KR-STR)
Anggaran pembangunan Pasar Percontohan Sentolo merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp5 miliar, dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) provinsi sebesar Rp525 juta dan APBD Kabupaten Rp600 juta. Lokasi pembangunnya membutuhkan lahan seluas 1,9 hektare yang merupakan tanah desa Salamrejo.
"Pembanguan Pasar Pencontohan Sentolo merupakan bagian dari menyongsong megaproyek di Kulon Progo. Diharapkan akan menjadi pasar modern dan menjadi pusat perbelanjaan segala kebutuhan masyarakat," kata Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber daya Mineral (DisperindagESDM) Kulon Progo, Achmad Syahrun di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Pasar Percontohan Sentolo sesuai rencana induk menghabiskan anggaran Rp14 miliar.
"Karena anggarannya, jauh dari rencana induk maka pembangunan akan dimaksimalkan dan dibangun secara bertahap sehingga diharapkan akan menjadi pasar modern kedepannya," kata Syahrun.
Kata dia, dari total anggaran Rp6,1 miliar tersebut, sebesar Rp1 miliar digunakan untuk pemerataan lahan, membayar pengawas dan atministrasi. Selain itu, rencananya, Pasar Percontohan Sentolo akan ditempat sebanyak 900 hingga 1.000 pedagang yang saat ini berjualan dipasar sentolo.
"Pedagang pasar Sentolo diutamakan yang menempati Pasar Percontohan sentolo. Jika ada kelebihan kios maka akan dilelang kepada masyarakat umum yang akan membeli," kata Syahrun.
Terkait penempatan pedagang, kata Syahrun, pihaknya telah menyusun tim yang diberi nama tim komunikasi yang keanggotannya berasal dari anggota paguyuban Pasar Sentolo bukan dari DisperindagESDM.
"Nanti, DisperindagESDM akan melakukan pendampingan terkait penataan pasar yang modern," kata Syahrun.
(KR-STR)