Jogja (ANTARA Jogja) - Balai Bahasa Yogyakarta memberikan Penghargaan Bahasa dan Sastra Indonesia 2012 kepada penerbit dan penulis karya sastra terbaik di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penyerahan penghargaan itu dikemas dalam acara "Malam Penghargaan Bahasa dan Sastra 2012" di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Jumat malam.
Ketua panitia kegiatan ini, V Risti Ratnawati mengatakan untuk 2012 penghargaan bahasa diwujudkan dengan menilai penggunaan Bahasa Indonesia pada tata naskah di lingkungan penerbit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan memilih karya sastra yang diterbitkan serta penulis yang berdomisili di Yogyakarta.
Sementara itu, tim penilai penghargaan terdiri atas para ahli dan tenaga berkompeten di bidangnya dari Balai Bahasa Yogyakarta (BBY), Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Biro Tata Naskah DIY.
Kepala BBY Tirto Suwondo mengatakan BBY sebagai lembaga pemerintah yang bertugas dalam pembangunan nasional bidang kebahasaan dan kesastraan, pada 2012 kembali menyelenggarakan kegiatan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penghargaan itu merupakan wujud kepedulian BBY terhadap lembaga pemerintah, swasta, maupun pribadi yang telah menunjukkan kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
"Hanya saja, pada penghargaan 2012 belum ada perkembangan yang berarti dari para peserta yang dinilai, atau masih sama dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini cukup memprihatinkan," katanya.
Sementara itu, dari 10 nominator pada tata naskah penerbit 2012, tidak ada juaranya. Sedangkan tiga nominator terbaik, yaitu UPP STIM YKPN, penerbit Universitas Sanata Dharma, dan penerbit Kanisius.
Untuk Penghargaan Sastra 2012 terpilih tiga nominator yaitu "Gadis-gadis Amangkurat" karya RB Widodo, "Sang Nyai" karya Budi Sarjono, dan "Semar Mesem" karya Toro Sugiarto. Sedangkan pemenangnya adalah `Sang Nyai` karya Budi Sarjono.
Pada acara malam itu dimeriahkan dengan pementasan sastra, di antaranya musikalisasi puisi, pembacaan puisi oleh Evi Idawati, dan Arif Rahmanto, serta pembacaan cerita pendek berjudul "Mbok Jah" karya Umar Kayam oleh Landung Simatupang.
(H008)
Penyerahan penghargaan itu dikemas dalam acara "Malam Penghargaan Bahasa dan Sastra 2012" di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Jumat malam.
Ketua panitia kegiatan ini, V Risti Ratnawati mengatakan untuk 2012 penghargaan bahasa diwujudkan dengan menilai penggunaan Bahasa Indonesia pada tata naskah di lingkungan penerbit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan memilih karya sastra yang diterbitkan serta penulis yang berdomisili di Yogyakarta.
Sementara itu, tim penilai penghargaan terdiri atas para ahli dan tenaga berkompeten di bidangnya dari Balai Bahasa Yogyakarta (BBY), Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Biro Tata Naskah DIY.
Kepala BBY Tirto Suwondo mengatakan BBY sebagai lembaga pemerintah yang bertugas dalam pembangunan nasional bidang kebahasaan dan kesastraan, pada 2012 kembali menyelenggarakan kegiatan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penghargaan itu merupakan wujud kepedulian BBY terhadap lembaga pemerintah, swasta, maupun pribadi yang telah menunjukkan kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
"Hanya saja, pada penghargaan 2012 belum ada perkembangan yang berarti dari para peserta yang dinilai, atau masih sama dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini cukup memprihatinkan," katanya.
Sementara itu, dari 10 nominator pada tata naskah penerbit 2012, tidak ada juaranya. Sedangkan tiga nominator terbaik, yaitu UPP STIM YKPN, penerbit Universitas Sanata Dharma, dan penerbit Kanisius.
Untuk Penghargaan Sastra 2012 terpilih tiga nominator yaitu "Gadis-gadis Amangkurat" karya RB Widodo, "Sang Nyai" karya Budi Sarjono, dan "Semar Mesem" karya Toro Sugiarto. Sedangkan pemenangnya adalah `Sang Nyai` karya Budi Sarjono.
Pada acara malam itu dimeriahkan dengan pementasan sastra, di antaranya musikalisasi puisi, pembacaan puisi oleh Evi Idawati, dan Arif Rahmanto, serta pembacaan cerita pendek berjudul "Mbok Jah" karya Umar Kayam oleh Landung Simatupang.
(H008)