Kudus (Antara Jogja) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meminta pemerintah daerah untuk berupaya melakukan peningkatan kapasitas pegawainya agar dalam penanganan bencana alam yang terjadi di daerahnya bisa terlaksana dengan baik.

"Apalagi, pemda merupakan garda terdepan setiap terjadi bencana di daerahnya," ujarnya, ketika melakukan kunjungan kerja di Kudus, di Kudus, Rabu (29/1) malam.

Karena itu, kata dia, secara kelembagaan dan perorangan sudah seharusnya dilakukan peningkatan kapasitas pegawainya dengan semangat otonomi daerah.

"Jangan terlalu sentralistik dan sistem penanganan bencana di daerah juga harus bisa dijalankan dengan baik," ujarnya.

Sementara bantuan dari Pemerintah Pusat, kata dia, sifatnya hanya dalam rangka kepedulian terhadap daerah yang dilanda bencana.

Dalam penangana bencana alam, katanya, semua pihak memang perlu dilibatkan untuk bersama-sama melakukan gotong royong menangani bencana.

Setelah bencana yang terjadi mulai reda, kata dia, perlu dilakukan penilaian sejumlah infrastruktur yang rusak.

 Ia berharap, sarana infrastruktur nasional yang mengalami kerusakan, seperti jalan segera diperbaiki oleh kementerian terkait.

Bencana yang terjadi di sejumlah daerah, katanya, sudah pula dikoordinasikan dengan sejumlah kementerian terkait, termasuk upaya membantu para petani yang gagal panen.

 Usaha kecil yang mendapatkan fasilitas kredit permodalan dan ikut terkena dampak bencana alam, diharapkan juga mendapatkan keringanan oleh otoritas keuangan lewat penjadwalan kembali jangka waktu pinjaman agar dalam kondisi berat seperti ini masih tetap bisa jalan.

"Proses perbaikan sarana umum tentunya juga disesuaikan oleh tanggung jawab masing-masing pemerintah, mulai dari Pemerintah Pusat, provinsi dan daerah," ujarnya.

Pemulihannya, kata dia, harus lebih baik, dibanding sebelum terjadi bencana.

Kondisi seperti itu, kata dia, bisa dilihat di Aceh yang saat ini kondisinya jauh lebih baik, sebelum terjadi bencana tsunami.

 Bagi pemerintah daerah yang mengalami kekurangan stok pangan, katanya, bisa memanfaatkan cadangan beras pemerintah yang tersimpan di gudang Bulog sebanyak 100 ton beras.

"Jika masih kurang, bisa meminta tambahan ke Pemprov, karena memiliki cadangan serupa sebanyak 200 ton beras," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir dengan situasi seperti sekarang, karena beberapa daerah terjadi bencana alam.

 Hal terpenting, kata dia, semua pihak perlu menciptakan kehidupan yang harmoni dengan berbagai kearifan lokal.
(U.KR-AN)

Pewarta : Oleh Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor : Heru Jarot Cahyono
Copyright © ANTARA 2024