Jogja (Antara Jogja) - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menyiapkan tempat pembuangan sampah di Nitikan, Kecamatan Umbulharjo, menjadi Bank Sampah Sentral milik instansi pemerintah daerah itu.

"Saat ini tempat pembuangan sampah di Nitikan hanya difungsikan sebagai gudang. Ke depan, kami akan pindahkan bank sampah yang selama ini ada Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta ke lokasi itu," kata Kepala BLH Kota Yogyakarta Irfan Susilo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, bank sampah milik BLH Kota Yogyakarta selama ini berfungsi layaknya tempat penyimpanan sampah anorganik dari bank sampah di wilayah yang tidak terambil oleh pengepul.

Irfan mengatakan, pengepul yang biasa mengambil berbagai jenis sampah bernilai ekonomis dari bank sampah di wilayah memiliki keterbatasan. "Tidak semua sampah yang terkumpul bisa diambil. Sampah yang tidak terambil ditarik ke Kantor BLH Kota Yogyakarta," katanya.

Jika bank sampah sentral di Nitikan tersebut sudah berfungsi, maka sampah yang tidak terambil di bank sampah wilayah akan dikirim ke Nitikan. "BLH akan berupaya meningkatkan kerja sama dengan perusahaan untuk membeli sampah-sampah itu," katanya.

Ia berharap, bank sampah sentral di Nitikan sudah dapat dioperasikan tahun ini.

Di Kota Yogyakarta terdapat sekitar 300 bank sampah yang tersebar merata di berbagai wilayah. Keberadaan bank sampah tersebut, lanjut Irfan, merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan di Kabupaten Bantul.

Berdasarkan data BLH Kota Yogyakarta, total volume sampah yang diproduksi tiap hari di kota tersebut mencapai sekitar 250 ton sehingga kota tersebut menjadi penyumbang sampah terbesar di TPA Piyungan.

"Padahal usia teknis TPA Piyungan sudah hampir habis. Oleh karena itu, perlu peningkatan upaya pengolahan sampah sejak dari sumbernya," katanya.

Di dalam Rancangan Umum Pengadaan 2014, dianggarkan dana sekitar Rp430 juta untuk mewujudkan bank sampah tersebut. Bank Sampah Sentral di Nitikan tersebut juga akan dilengkapi dengan pengolahan biogas.

"Dengan demikian, sampah organik dari rumah tangga juga memiliki nilai tambah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.

(E013)

Pewarta : Oleh Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024