Kulon Progo (Antara Jogja) - Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerapkan tata kelola hijau, mulai dari kegiatan sanitasi yang dipadukan dengan "green hospital".
Direktur RSUD Wates Lies Indriyati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tata kelola hijau merupakan program Kementerian Kesehatan.
"Tata kelola hijau RSUD Wates kami kemas dengan kearifan lokal dengan memasang gampar-gambar pemandangan di Kulon Progo. Harapannya, dengan gambar itu akan membantu ketenangan pasien, membantu kenyamanan, dan membantu terapi pasien dalam hal pandangan mata," kata Lies.
Ia mengatakan tata kelola hijau sudah dimulai sejak awal Juni-Juli. Saat ini, setiap bangsal khususnya ruang jaga pasien sudah dipasang gambar keindahan alam di Kabupaten Kulon Progo.
"Kami juga bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga (Disbudpar) untuk gambar-gambarnya. Hal ini juga dalam rangka mempromosikan pariwisata di Kulon Progo," kata dia.
Dia mengatakan tata kelola hijau RSUD Wates bekerja sama dengan Fakultas Arsitek Universitas Gajah Mada, khususnya dalam mereview rencana induk pengembangan dan pembangunan RSUD Wates.
"Saat ini lebih dari 50 persen lahan di RSUD Wates digunakan untuk pembangunan gedung-gedung, sedangkan ruang untuk oksigenisasi sangat kurang. Untuk itu, kami mengembangkan tata kelola hijau," kata dia.
Menurut dia, tahap pertama pengembangan tata kelola diprioritaskan untuk ruang rawat inap kelas tiga yang jumlah pasiennya selalu melebihi jumlah kamar.
"Kelas tiga pasiennya berjubel, mereka tidak nyaman, tidak hijau, dan tidak indah. Pasien mengharapkan ada perubahan tata kelola rumah sakit. Secara bertahap hasil survei di lapangan, tingkat kepuasan meningkat," katanya.
Untuk persiapan pembangunan mega proyek bandara, kata Lies pihaknya akan mengembangkan rumah sakit dengan memperbanyak pelayanan poli, khususnya poli klinik jantung.
"Kalau tidak berbenah dari sekarang, RSUD Wates akan ditinggalkan, dan tidak dilihat saat bandara beroperasi. Karena itu, supaya RSUD Wates tetap eksis, kami melakukan pembangunan fisik dan pembenahan pelayanan," katanya.
(KR-STR)
Direktur RSUD Wates Lies Indriyati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tata kelola hijau merupakan program Kementerian Kesehatan.
"Tata kelola hijau RSUD Wates kami kemas dengan kearifan lokal dengan memasang gampar-gambar pemandangan di Kulon Progo. Harapannya, dengan gambar itu akan membantu ketenangan pasien, membantu kenyamanan, dan membantu terapi pasien dalam hal pandangan mata," kata Lies.
Ia mengatakan tata kelola hijau sudah dimulai sejak awal Juni-Juli. Saat ini, setiap bangsal khususnya ruang jaga pasien sudah dipasang gambar keindahan alam di Kabupaten Kulon Progo.
"Kami juga bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga (Disbudpar) untuk gambar-gambarnya. Hal ini juga dalam rangka mempromosikan pariwisata di Kulon Progo," kata dia.
Dia mengatakan tata kelola hijau RSUD Wates bekerja sama dengan Fakultas Arsitek Universitas Gajah Mada, khususnya dalam mereview rencana induk pengembangan dan pembangunan RSUD Wates.
"Saat ini lebih dari 50 persen lahan di RSUD Wates digunakan untuk pembangunan gedung-gedung, sedangkan ruang untuk oksigenisasi sangat kurang. Untuk itu, kami mengembangkan tata kelola hijau," kata dia.
Menurut dia, tahap pertama pengembangan tata kelola diprioritaskan untuk ruang rawat inap kelas tiga yang jumlah pasiennya selalu melebihi jumlah kamar.
"Kelas tiga pasiennya berjubel, mereka tidak nyaman, tidak hijau, dan tidak indah. Pasien mengharapkan ada perubahan tata kelola rumah sakit. Secara bertahap hasil survei di lapangan, tingkat kepuasan meningkat," katanya.
Untuk persiapan pembangunan mega proyek bandara, kata Lies pihaknya akan mengembangkan rumah sakit dengan memperbanyak pelayanan poli, khususnya poli klinik jantung.
"Kalau tidak berbenah dari sekarang, RSUD Wates akan ditinggalkan, dan tidak dilihat saat bandara beroperasi. Karena itu, supaya RSUD Wates tetap eksis, kami melakukan pembangunan fisik dan pembenahan pelayanan," katanya.
(KR-STR)