Sleman, (Antara Jogja) - Usaha jasa pariwisata dituntut untuk kreatif dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan karena ke depan persaingan profesionalitas usaha khususnya di sektor pariwisata akan semakin tinggi.

"Terlebih lagi dengan diberlakukannya konsep masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dan kawasan perdagangan bebas ASEAN (AFTA)," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Ayu Laksmidewi saat memberikan pengarahan pada acara Sosialisasi Peraturan Perijinan Usaha Pariwisata, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut sebanyak 40 pengelola SPA di Kabupaten Sleman menerima rangkaian materi sosialisasi dari dua narasumber, yaitu Eddy Prasetyo dari Auditor LSU Pariwisata Bhakti Mandiri Wisata Indonesia dengan materi sertifikasi usaha dan sertifikasi kompetensi serta Kepala Bidang Izin Gangguan Usaha dan Jasa Badan Penanaman Modan dan Pelayanan Perizinan Terpadu, Kabupaten Sulistyowatidengan materi Perizinan Usaha Jasa Pariwisata.

Ayu mengatakan, bahwa seiring dengan semakin populernya sektor pariwisata sebagai sektor andalan dalam pembangunan, usaha jasa pariwisata termasuk diantaranya usaha spa mendapatkan perhatian yang tinggi dari kalangan masyarakat.

"Kini masyarakat semakin kritis sehingga aspek pelayanan sangat signifikan untuk menentukan pilihan mereka," katanya.

Menurut dia, sehubungan dengan hal tersebut dengan hal tersebut diharapkan masing-masing pelaku usaha untuk berkompetisi positif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kompetisi positif tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk kreatifitas dan inovasi pelayanan yang mengedepankan aspek-aspek budaya lokal dan berdasarkan pada aturan, norma dan etika yang berlaku," katanya.

Ia mengatakan, ke depan standar kompetensi, baik menyangkut kompetensi usaha maupun kompetensi sumberdaya manusia menjadi sebuah keharusan yang harus dipenuhi. ***1***

(V001)

Pewarta : Oleh Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024