Gunung Kidul (Antara) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Abdul Malik Fadjar mengunjungi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk melihat tiga potensi, yakni pariwisata, kerukunan umat beragama, dan pendidikan.
Dalam lawatannya kali ini, Malik Fadjar ditemui langsung oleh Penjabat Bupati Gunung Kidul Budi Antono dan sebagian kepala satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di Ruang Rapat Bupati Gunung Kidul, Jumat.
Seusai acara tertutup, Malik menjelaskan kedatangannya kali ini untuk memantau langsung perkembangan kabupaten Gunung Kidul dari tiga aspek penting, yakni pariwisata, kerukunan umat beragama, dan pendidikan.
"Dalam bidang pendidikan di Gunung Kidul, perkembangan cukup baik. Hal itu diketahui dari banyaknya sekolah kejuruan dan pendidikan anak usia dini (PAUD)," katanya.
Malik mengatakan bahwa hal itu membantu pemerintah dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah mulai berlaku sejak awal 2016.
"Gunung Kidul pembangunan sumber dayanya cukup baik, diketahui dari banyaknya siswa kejuruan lebih banya, dan juga PAUD. Persaingan MEA itu bukan pada produknya tetapi pada sumber daya manusianya," katanya.
Ia menyatakan mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul yang berkembang pesat dalam 5 tahun terakhir, apalagi dirinya asli Yogyakarta sehingga tahu perkembangan Gunung Kidul sejak dahulu.
Setelah Gunungsewu yang masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark Network, Malik berharap pelibatan masyarakat dalam perkembangan pariwisata.
"Jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton. Paling penting jangan meninggalkan sosikulturalnya," kata dia.
Untuk kerukunan umat beragama, dia berharap apa yang selama ini sudah ditumbuh kembangkan di Gunung Kidul harus dipelihara.
"Kerukunan umat beragama itu ada di sini (menunjuk dada), `state of mind` sikap dan pandangan harus ditumbuh kembangkan. Bila sudah baik, harus dipelihara," ucapnya.
Kabag Humas Pemda Gunung Kidul Agus Kamtono mengatakan bahwa Wantimpres Abdul Malik Fadjar usai mengunjungi pemkab, lalu bertemu bupati dan wakil bupati terpilih, Badingah dan Immawan wahyudi.
"Dari sini bertemu Bu Badingah," katanya.
(KR-STR)
Dalam lawatannya kali ini, Malik Fadjar ditemui langsung oleh Penjabat Bupati Gunung Kidul Budi Antono dan sebagian kepala satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di Ruang Rapat Bupati Gunung Kidul, Jumat.
Seusai acara tertutup, Malik menjelaskan kedatangannya kali ini untuk memantau langsung perkembangan kabupaten Gunung Kidul dari tiga aspek penting, yakni pariwisata, kerukunan umat beragama, dan pendidikan.
"Dalam bidang pendidikan di Gunung Kidul, perkembangan cukup baik. Hal itu diketahui dari banyaknya sekolah kejuruan dan pendidikan anak usia dini (PAUD)," katanya.
Malik mengatakan bahwa hal itu membantu pemerintah dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah mulai berlaku sejak awal 2016.
"Gunung Kidul pembangunan sumber dayanya cukup baik, diketahui dari banyaknya siswa kejuruan lebih banya, dan juga PAUD. Persaingan MEA itu bukan pada produknya tetapi pada sumber daya manusianya," katanya.
Ia menyatakan mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul yang berkembang pesat dalam 5 tahun terakhir, apalagi dirinya asli Yogyakarta sehingga tahu perkembangan Gunung Kidul sejak dahulu.
Setelah Gunungsewu yang masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark Network, Malik berharap pelibatan masyarakat dalam perkembangan pariwisata.
"Jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton. Paling penting jangan meninggalkan sosikulturalnya," kata dia.
Untuk kerukunan umat beragama, dia berharap apa yang selama ini sudah ditumbuh kembangkan di Gunung Kidul harus dipelihara.
"Kerukunan umat beragama itu ada di sini (menunjuk dada), `state of mind` sikap dan pandangan harus ditumbuh kembangkan. Bila sudah baik, harus dipelihara," ucapnya.
Kabag Humas Pemda Gunung Kidul Agus Kamtono mengatakan bahwa Wantimpres Abdul Malik Fadjar usai mengunjungi pemkab, lalu bertemu bupati dan wakil bupati terpilih, Badingah dan Immawan wahyudi.
"Dari sini bertemu Bu Badingah," katanya.
(KR-STR)