Seluruh siswa di Saptosari Gunung Kidul sehat kembali usai keluhan hidangan MBG

id BGN,badan gizi nasional,MBG,yogyakarta,saptosari

Seluruh siswa di Saptosari Gunung Kidul sehat kembali usai keluhan hidangan MBG

Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menata sejumlah nampan berisi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) saat tiba di Sekolah Dasar Negeri 20 Banda Aceh, Aceh, Kamis (30/10/2025). ANTARA FOTO/Ampelsa/YU

Jakarta (ANTARA) - Seluruh siswa serta guru SMPN 1 Saptosari dan SMKN 1 Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah membaik usai keluhan kesehatan karena Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan sudah pulang ke rumah masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Ismono mengatakan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, sempat beredar kabar bahwa ratusan siswa dari Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul mengalami mual, pusing, muntah, dan diare setelah menyantap hidangan MBG.

"Namun ternyata jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan itu tak sebanyak kabar yang beredar," katanya.

Dia menjelaskan, para siswa dari kedua sekolah itu menerima MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Planjan pada Selasa (28/10). Para siswa merasa mual, pusing, muntah, dan diare pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Tapi, sebagian besar masih tetap berangkat sekolah pada Rabu pagi.

Begitu sampai di sekolah, 40 siswa SMPN 1 Saptosari lalu dibawa ke RSUD Gunungkidul, sementara 40 orang dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Saptosari.

“Yang dibawa ke Puskesmas terdiri atas tiga siswa SMPN 1 Saptosari, serta dua orang guru dan 35 siswa SMKN 1 Saptosari,” dia menuturkan.

Dia mencontohkan, Lia Fifiana Putri, seorang siswi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Kidul pun sudah sehat kembali.

Lia sudah tersenyum ceria. Nafsu makannya telah pulih kembali. Dengan lahap, gadis 16 tahun itu menyantap makan pagi yang dihidangkan suster di kamar perawatannya di RSUD Saptosari pada Kamis pagi.

Padahal selama dua hari kemarin, katanya, perut siswi kelas 11 SMKN 1 Saptosari itu seolah berputar dan melilit. Rasa mual dan pusing tak tertahankan, disusul muntah dan diare.

Setelah sempat ditangani di Puskesmas Saptosari, Lia dirujuk ke RSUD Gunungkidul untuk dirawat. Sama seperti beberapa kawannya, Lia mengalami mual, pusing, muntah, dan diare pada Selasa malam (28/10) pukul 23.00 WIB.

“Keluhannya lemas karena buang air besar,” ujar Ismono pula.

Selain Lia, seluruh siswa SMPN 1 Saptosari serta semua guru dan siswa SMKN 1 Saptosari sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

“Sejak Rabu malam (29/10/2025) pukul 21.00 WIB hanya tinggal seorang siswa yang masih dirawat di RSUD,” kata Ismono.

Untuk menyelidiki penyebab insiden keamanan pangan ini, Dinas Kesehatan Gunungkidul telah mengambil sampel hidangan MBG yang dibagikan ke kedua sekolah itu. Menu hari itu berupa nasi, gulai ayam, tahu goreng, serta potongan buah melon.

Petugas juga mengambil sampel muntahan serta feses para siswa. Dapur MBG itu kini telah dihentikan sementara operasinya oleh Badan Gizi Nasional (BGN).



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seluruh siswa Saptosari DIY sehat kembali usai keluhan hidangan MBG

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.