Bantul, (Antara Jogja) - Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sri Hartoyo mengatakan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang dibangun di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai solusi menghadapi kelangkaan air baku.
"Jadi, sistem regional ini merupakan salah satu solusi yang sangat strategis dalam rangka menghadapi kelangkaan air baku disetiap kabupaten/kota," katanya pada Pencanangan Pemanfaatan SPAM Regional Kartamantul di Sedayu Kabupaten Bantul, DIY, Selasa.
Menurut dia, pembangunan SPAM Regional di beberapa daerah salah satunya SPAM Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) oleh Kemenpupera merupakan bagian dari upaya kementerian untuk mencapai target 100 persen tersedianya akses air pada 2019.
Dengan demikian, kata Sri Hartoyo, solusi sistem penyediaan air minum regional ini akan sangat handal dari sisi ketersediaan air baku. Kemudian dalam hal ini kompetensi dari Dirjen Cipta Karya akan melanjutkan dalam sistem penyediaan air minumnya.
"Salah satu hal penting dalam SPAM Regional ini adalah adanya dua pihak pengelola, yaitu pengelola di sisi hulu atau penyediaan air curah dan pengelola di sisi hilir yaitu PDAM Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta," tuturnya.
Sri Hartoyo juga mengatakan bahwa komitmen dari pemerintah pusat ini tidak bisa datang dengan sendirinya tanpa ada prakarsa yang proaktif dari pemerintah daerah terutama di DIY ini yang bisa menyatukan Kabupaten Bantul Sleman dan Kota Yogyakarta.
Ia mengatakan, sebab ketiga pemda di DIY itu dapat bersatu untuk secara bersama-sama mengupayakan penyediaan sarana air minum ini dengan sebuah sistem penyediaan air minum yang nisbi sangat baik.
Menurut dia, jika konstruksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) SPAM Regional Kartamantul yang menggunakan sumber air baku dari Sungai Progo Desa Argosari, Sedayu Bantul selesai maka dapat memberikan pelayanan air minum perpipaan kepada sekitar 280.000 jiwa.
Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono memberikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas pembangunan SPAM Regional Kartamantul berkapasitas 200 liter/detik untuk fase 1 dan sudah melayani sebanyak 9.250 "SR" (sambungan rumah) dari target 16.000 SR.
Sedangkan konstruksi pembangunan IPA fase 2 sebesar 200 liter/detik sedang dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2018.
"Kita berharap agar pemanfaatan air bersih digunakan secara bermanfaat dan bijaksana mengingat saat ini kita menghadapi musim kemarau. Adanya SPAM Regional Kartamantul memberikan solusi penyediaan air bersih bagi wilayah Bantul, Sleman dan Yogyakarta," katanya.***3***
(KR-HRI)
"Jadi, sistem regional ini merupakan salah satu solusi yang sangat strategis dalam rangka menghadapi kelangkaan air baku disetiap kabupaten/kota," katanya pada Pencanangan Pemanfaatan SPAM Regional Kartamantul di Sedayu Kabupaten Bantul, DIY, Selasa.
Menurut dia, pembangunan SPAM Regional di beberapa daerah salah satunya SPAM Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) oleh Kemenpupera merupakan bagian dari upaya kementerian untuk mencapai target 100 persen tersedianya akses air pada 2019.
Dengan demikian, kata Sri Hartoyo, solusi sistem penyediaan air minum regional ini akan sangat handal dari sisi ketersediaan air baku. Kemudian dalam hal ini kompetensi dari Dirjen Cipta Karya akan melanjutkan dalam sistem penyediaan air minumnya.
"Salah satu hal penting dalam SPAM Regional ini adalah adanya dua pihak pengelola, yaitu pengelola di sisi hulu atau penyediaan air curah dan pengelola di sisi hilir yaitu PDAM Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta," tuturnya.
Sri Hartoyo juga mengatakan bahwa komitmen dari pemerintah pusat ini tidak bisa datang dengan sendirinya tanpa ada prakarsa yang proaktif dari pemerintah daerah terutama di DIY ini yang bisa menyatukan Kabupaten Bantul Sleman dan Kota Yogyakarta.
Ia mengatakan, sebab ketiga pemda di DIY itu dapat bersatu untuk secara bersama-sama mengupayakan penyediaan sarana air minum ini dengan sebuah sistem penyediaan air minum yang nisbi sangat baik.
Menurut dia, jika konstruksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) SPAM Regional Kartamantul yang menggunakan sumber air baku dari Sungai Progo Desa Argosari, Sedayu Bantul selesai maka dapat memberikan pelayanan air minum perpipaan kepada sekitar 280.000 jiwa.
Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono memberikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas pembangunan SPAM Regional Kartamantul berkapasitas 200 liter/detik untuk fase 1 dan sudah melayani sebanyak 9.250 "SR" (sambungan rumah) dari target 16.000 SR.
Sedangkan konstruksi pembangunan IPA fase 2 sebesar 200 liter/detik sedang dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2018.
"Kita berharap agar pemanfaatan air bersih digunakan secara bermanfaat dan bijaksana mengingat saat ini kita menghadapi musim kemarau. Adanya SPAM Regional Kartamantul memberikan solusi penyediaan air bersih bagi wilayah Bantul, Sleman dan Yogyakarta," katanya.***3***
(KR-HRI)