Pemkab Kulon Progo kembangkan kawasan aerotropolis dorong pertumbuhan ekonomi

id Kawasan Aerotropolis,Kulon Progo,Bandara YIA

Pemkab Kulon Progo kembangkan kawasan aerotropolis dorong pertumbuhan ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kulon Progo Aris Nugraha. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan kawasan aerotropolis Bandara Internasional Yogyakarta untuk meningkatkan investasi, sehingga mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada 2025.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Kamis mengatakan, pengembangan aerotropolis diharapkan akan masuk investor jasa MICE, pariwisata dengan kegiatan berskala nasional bahkan internasional.

"Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo pada 2025," kata Aris.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik Kulon Progo pada 28 Februari 2025 merilis pertumbuhan ekonomi Kulon Progo pada 2024 sebesar 4,77 persen atau terkoreksi dibandingkan 2023 sebesar 5,63 persen.

Ia mengatakan, pada 2024 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo tercapai sebesar 4,77 persen dari target yang ditetapkan yaitu 5,19-5,75 persen, atau tercapai 91,91 persen dari target.

Adapun penyebab tidak tercapainya indikator pertumbuhan ekonomi ini karena terjadinya perlambatan pertumbuhan pada sektor transportasi dan pergudangan.

Selain sektor transportasi dan pergudangan, sektor lain yang mengalami perlambatan pertumbuhan adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor jasa keuangan dan asuransi, jasa perusahaan, jasa lainnya, pertanian kehutanan dan perikanan, sektor informasi dan komunikasi dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.

Perlambatan tertinggi dialami oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 12,91 persen dan perlambatan terkecil pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,04 persen.

"Sektor lainnya masih tetap mengalami pertumbuhan positif. Sektor pertanian masih tumbuh positif walaupun pertumbuhan melambat yaitu 0,43 persen," katanya.

Menurut dia, perlambatan pertumbuhan pertanian disebabkan menurunnya produksi beras di 2024. Penurunan ini disebabkan adanya serangan wereng cokelat dan mundurnya musim panen di 2024 ke 2025.

"Harapnya nanti di 2025 ini, produksi padi akan meningkat lagi karena yang pada 2024 belum panen, akan dipanen pada 2025," katanya.

Lebih lanjut, Aris mengatakan, Pemkab Kulon Progo juga melakukan pendampingan/pelatihan pemasaran digital, optimalisasi PLUT. Sektor ini mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

Kemudian, di sektor pertanian, Pemkab Kulon Progo berupaya mencetak sawah, optimalisasi lahan pantai, pekarangan, dan lahan kering.

Selanjutnya, di sektor perikanan, pemkab melakukan optimalisasi produksi ikan tangkap, pengolahan hasil perikanan.

"Kami optimistis langkah ini mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025