Sleman (Antara Jogja) - Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan peresmian nama baru jalan lingkar atau "ringroad" dapat semakin membangkitkan semangat persatuan bangsa.

"Peresmian nama jalan juga dapat semakin memudahkan masyarakat dalam mengenali jalan atau alamat dan menambah nilai estetika jalan itu sendiri," kata Sri Purnomo pada peresmian nama jalan lingkar utara di kawasan Jombor, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.

Jalan lingkar Yogyakarta yang membentang dan melingkari Kota Yogyakarta mulai dari utara simpang tiga Maguwoharjo Depok Sleman membentang ke barat sampai Kronggahan Gamping, ke selatan sampai Madukismo Bantul, membentang ke timur sampai Banguntapan Bantul dan ke utara sampai Maguwoharjo secara resmi telah diberi nama di Perempatan Ringroad Jombor, Selasa.

Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung papan nama oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan, Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur Ahmad Sukardi, Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta.

Nama jalan lingkar Yogyakarta yang merupakan jalan nasional, yang dibangun secara bertahap mulai 1994 dan dimanfaatkan secara penuh mulai 2010 tersebut dibagi menjadi tiga ruas, yaitu Jalan Arteri Utara Barat, Jalan Arteri Utara dan Jalan Arteri Selatan.

Peresmian nama jalan tersebut berdasaarkan Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 166/KEP/2017 tanggal 24 Agustus 2017, tiga ruas jalan Arteri tersebut dibagi menjadi enam ruas jalan yaitu Jalan Siliwangi, panjang ruas 8,58 Km dengan batas awal Simpang empat Pelemgurih, batas akhir Simpang Empat Jombor.

Jalan Padjajaran panjang ruas 10 Km, batas awal Simpang Empat Jombor dan batas akhir Simpang tiga Maguwoharjo, Jalan Majapahit, panjang ruas 3,08 Km, dengan batas awal Simpang tiga Janti dan batas akhir simpang empat Jalan Wonosari.

Sedang Jalan Ahmad Yani dengan panjang ruas 6,50 Km dengan batas awal Simpang empat Jalan Wonosari dan batas akhir Simpang empat Jalan Imogiri Barat.

Sri Purnomo mengatakan, jalan bukan hanya merupakan sarana perhubungan semata, melainkan juga merupakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kehidupan perekonomian rakyat.

"Tersedianya sarana jalan yang representatif akan merangsang dan memacu masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas sosial maupun ekonomi, sehingga kehidupan masyarakat di sekitar jalur jalan tersebut kian dinamis dan tinggi tingkat mobilitasnya," katanya.


(U.V001)

Pewarta : Oleh Victorianus Sat Pranyoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024