Bantul (Antaranews Jogja) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono mendorong pemerintahan desa di kabupaten ini terus melakukan inovasi sesuai potensi desa guna mendukung peningkatan pembangunan daerah.
"Tantangan membangun daerah dari hari ke hari makin beragam, inovasi menjadi salah satu kunci membangun peningkatan pembangunan di Bantul yang kita mulai dari setiap desa," kata bupati di Bantul, Senin.
Disela sarasehan Percepatan Pembangunan Desa di Bantul, Bupati mengatakan, penguatan simpul-simpul pemerintah dengan memperkuat fungsi desa harus makin dipertajam, walau disadari punya keterbatasan, namun tidak boleh berdiam diri.
"Kita harus terus bergerak, melakukan hal-hal yang inovatif, mulai dari pelayanan publik, tata kelola desa, pembangunan pertanian dan kepariwisataan, sehingga desa-desa di Bantul dapat terus berkembang," katanya.
Bupati menjelaskan, Indonesia yang kuat mesti dimulai dari desa yang hebat dan untuk itu desa harus diberi kepercayaan untuk menata dirinya sendiri, dalam rangka mewujudkan desa mandiri.
Ia mengatakan, pemberdayaan masyarakat desa harus memperhatikan keterlibatan masyarakat tidak mampu dan kaum disabilitas atau kelompok marginal, merekalah yang harus dipastikan untuk mendapat manfaat dari pembangunan desa.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa kini desa-desa sudah lebih baik dalam segi pembangunan maupun keberdayaan masyarakat dan itu berkat dari adanya dana desa, walau mungkin masih ada sejumlah kekurangan dalam pengelolaannya," katanya.
Akan tetapi, kata dia, bukan berarti pengelolaan yang dilakukan selama ini tidak baik, namun pemerintah harus terus mendorong desa-desa untuk lebih kreatif menciptakan inovasi sesuai potensi di desanya masing-masing.
"Inovasi akan menjadi kunci lahirnya berbagai terpobosan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat desa. Dan jika desa dapat kita kembangkan, maka kita ikut mengobati sebagian besar kemiskinan nasional, karena kemiskinan terbesar ada di desa," katanya.
Menurut dia, inovasi desa tidak harus lahir dari teknologi tinggi, namun pengembangan inovasi desa bisa lahir dari upaya-upaya masyarakat atau pemerintah desa sendiri dalam menjawab berbagai tantangan lokal.
"Tantangan itu baik bidang ekonomi, sosial maupun budaya. Dan solusi terhadap berbagai tantangan itu merupakan langkah terobosan yang akan mampu menciptakan kemajuan dan kemandirian dari warga desa," katanya.
(T.KR-HRI)
"Tantangan membangun daerah dari hari ke hari makin beragam, inovasi menjadi salah satu kunci membangun peningkatan pembangunan di Bantul yang kita mulai dari setiap desa," kata bupati di Bantul, Senin.
Disela sarasehan Percepatan Pembangunan Desa di Bantul, Bupati mengatakan, penguatan simpul-simpul pemerintah dengan memperkuat fungsi desa harus makin dipertajam, walau disadari punya keterbatasan, namun tidak boleh berdiam diri.
"Kita harus terus bergerak, melakukan hal-hal yang inovatif, mulai dari pelayanan publik, tata kelola desa, pembangunan pertanian dan kepariwisataan, sehingga desa-desa di Bantul dapat terus berkembang," katanya.
Bupati menjelaskan, Indonesia yang kuat mesti dimulai dari desa yang hebat dan untuk itu desa harus diberi kepercayaan untuk menata dirinya sendiri, dalam rangka mewujudkan desa mandiri.
Ia mengatakan, pemberdayaan masyarakat desa harus memperhatikan keterlibatan masyarakat tidak mampu dan kaum disabilitas atau kelompok marginal, merekalah yang harus dipastikan untuk mendapat manfaat dari pembangunan desa.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa kini desa-desa sudah lebih baik dalam segi pembangunan maupun keberdayaan masyarakat dan itu berkat dari adanya dana desa, walau mungkin masih ada sejumlah kekurangan dalam pengelolaannya," katanya.
Akan tetapi, kata dia, bukan berarti pengelolaan yang dilakukan selama ini tidak baik, namun pemerintah harus terus mendorong desa-desa untuk lebih kreatif menciptakan inovasi sesuai potensi di desanya masing-masing.
"Inovasi akan menjadi kunci lahirnya berbagai terpobosan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat desa. Dan jika desa dapat kita kembangkan, maka kita ikut mengobati sebagian besar kemiskinan nasional, karena kemiskinan terbesar ada di desa," katanya.
Menurut dia, inovasi desa tidak harus lahir dari teknologi tinggi, namun pengembangan inovasi desa bisa lahir dari upaya-upaya masyarakat atau pemerintah desa sendiri dalam menjawab berbagai tantangan lokal.
"Tantangan itu baik bidang ekonomi, sosial maupun budaya. Dan solusi terhadap berbagai tantangan itu merupakan langkah terobosan yang akan mampu menciptakan kemajuan dan kemandirian dari warga desa," katanya.
(T.KR-HRI)