Bantul programkan penempatan kerja melalui bursa kerja

id Disnakertrans

Bantul programkan penempatan kerja melalui bursa kerja

Kantor Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memprogramkan penempatan kerja di perusahaan terhadap angkatan kerja atau pencari kerja melalui bursa kerja yang secara periodik diinformasikan ke masyarakat.

"Untuk mendorong tenaga kerja di Bantul masuk di sektor formal atau perusahaan, kami juga melaksanakan program penempatan kerja, dalam bentuk misalnya job fair yang kami laksanakan rutin secara periodik," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Mujahid Amirudin di Bantul, Sabtu.

Dia mengatakan bursa kerja dengan menggandeng berbagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Bantul tersebut dilakukan secara daring setiap hari, selain itu bursa kerja periodik yang dilaksanakan setiap triwulan sekali.

"Job fair ini lumayan efektif, karena kami menjaring banyak perusahaan lalu mengumumkan kepada masyarakat terkait dengan jumlah lowongan pekerjaan di Bantul maupun yang ada di tempat lain, yang kita peruntukan untuk masyarakat Bantul," katanya.

Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan perusahaan di Bantul yang secara insidental membuka lowongan pekerjaan di Bantul dan yang melaksanakan seleksi karyawan di Disnakertrans Bantul.

"Jadi ketika ada perusahaan yang urgent segera membutuhkan karyawan atau pegawai, maka bisa bekerja sama dengan kita untuk mempublikasikan lowongan pekerjaan yang ada di Bantul sebagai sisi tengah atau prosesnya," kata Mujahid.

Dalam rangka menekan angka pengangguran di Bantul, pihaknya merencanakan khusus untuk peningkatan produktivitas yakni bimbingan konsultasi tentang peningkatan produktivitas bagi perusahaan.

"Harapannya ketika produktivitas perusahaan itu meningkat atau membaik, itu potensi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bisa tertekan, kemudian potensi pengangguran juga mengecil," katanya.

Selain itu, kata dia, yang tidak kalah penting untuk menekan tingkat pengangguran di Bantul adalah memastikan hubungan industrial antara perusahaan dengan karyawan tersebut berjalan dengan baik.

"Jadi kami mendorong peraturan perusahaan yang harus ditaati oleh perusahaan, kemudian kami juga mendorong terbentuknya Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit, yang menjadi upaya menekan hubungan industrial yang tidak baik," katanya.

Berdasarkan data terakhir, lanjutnya, angka pengangguran di Bantul sekitar 3,27 persen dari total penduduk yang lebih dari satu juta jiwa atau sekitar 32 ribu orang.