Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membantu 3.500 semen beku kepada peternak untuk mempercepat populasi sapi di daerah ini.
"Seluruh semen beku atau "straw" tersebut akan diberikan kepada peternak secara gratis," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat di Kulon Progo, Kamis.
Ia mengatakan pemberian semen beku ini untuk mendukung program upaya khusus sapi indukan wajib buntung (Upus Siwab) yang digencarkan Kementerian Pertanian. Saat ini pihaknya telah mendatangkan sebanyak 3.590 semen beku.
"Sejumlah 3.590 semen beku sudah datang di Kulonprogo, namun masih kami simpan menunggu bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Upsus Siwab," katanya
Nur Syamsu mengtakan proses inseminasi buatan alias penyuntikan semen beku ke induk sapi tidak dikenakan biaya. "Kami rencanakan gratis," katanya.
Ia mengatakan semen beku yang diberikan mayoritas berjenis simental dan limosin yang selaras keinginan masyarakat.
"Hal tersebut terjadi karena nilai ekonomis sapi jenis simental dan limosin lebih tinggi ketimbang sapi peranakan ongole alias PO," katanya.
Menurut dia, kendala utama pemenuhan jumlah aseptor yakni peternak menjual pedet ke luar daerah sehingga tidak ada peremajaan atau regenerasi aseptor. Peternak Kulon Progo hanya memproduksi pedet. Akibatnya, populasi sapi tidak mengalami peningkatan.
"Kami mengimbau dan mengharapkan pedet-pedet yang telah lahir tidak dijual, tapi dipelihara dengan baik," imbaunya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan untuk mendukung percepatan peningkatan populasi sapi, pihaknya menggalakan gerakan pengembangan pakan ternak berkualitas atau sering disebut gerbang patas. Peternak mendapat bantuan bibit rumput Gajah Odot dan legum.
"Saat ini ada 42 kelompok peternak yang mendapat bantuan rumput dan legum yang diharapkan dapat mencukupi pakan ternak, sapi cepat tumbuh, dan cepat kawin," katanya.
(KR-STR)
"Seluruh semen beku atau "straw" tersebut akan diberikan kepada peternak secara gratis," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat di Kulon Progo, Kamis.
Ia mengatakan pemberian semen beku ini untuk mendukung program upaya khusus sapi indukan wajib buntung (Upus Siwab) yang digencarkan Kementerian Pertanian. Saat ini pihaknya telah mendatangkan sebanyak 3.590 semen beku.
"Sejumlah 3.590 semen beku sudah datang di Kulonprogo, namun masih kami simpan menunggu bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Upsus Siwab," katanya
Nur Syamsu mengtakan proses inseminasi buatan alias penyuntikan semen beku ke induk sapi tidak dikenakan biaya. "Kami rencanakan gratis," katanya.
Ia mengatakan semen beku yang diberikan mayoritas berjenis simental dan limosin yang selaras keinginan masyarakat.
"Hal tersebut terjadi karena nilai ekonomis sapi jenis simental dan limosin lebih tinggi ketimbang sapi peranakan ongole alias PO," katanya.
Menurut dia, kendala utama pemenuhan jumlah aseptor yakni peternak menjual pedet ke luar daerah sehingga tidak ada peremajaan atau regenerasi aseptor. Peternak Kulon Progo hanya memproduksi pedet. Akibatnya, populasi sapi tidak mengalami peningkatan.
"Kami mengimbau dan mengharapkan pedet-pedet yang telah lahir tidak dijual, tapi dipelihara dengan baik," imbaunya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan untuk mendukung percepatan peningkatan populasi sapi, pihaknya menggalakan gerakan pengembangan pakan ternak berkualitas atau sering disebut gerbang patas. Peternak mendapat bantuan bibit rumput Gajah Odot dan legum.
"Saat ini ada 42 kelompok peternak yang mendapat bantuan rumput dan legum yang diharapkan dapat mencukupi pakan ternak, sapi cepat tumbuh, dan cepat kawin," katanya.
(KR-STR)