Bantul, (Antaranews Jogja) - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyatakan realisasi program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting 2018 dari Januari sampai Oktober sudah melampaui yang ditargetkan.
"Secara nasional realisasi Upsus Siwab 2018 dari Januari sampai Oktober sudah terlampaui target, artinya kita melihat partisipasi dari masyarakat itu sangat tinggi," kata Kasubdit Pengamatan Penyakit Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Boethdy Angkasa di Kabupaten Bantul, Rabu.
Hal itu dikatakannya disela meninjau ternak usai menghadiri Gebyar Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) dan Panen Pedet di Pasar Hewan Karang Talun Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun kementeriannya, layanan Inseminasi Buatan (IB) dalam program Upsus Siwab dari Januari sampai Oktober telah terealisai sebesar 143 persen dari total akseptor sekitar 3,4 juta akseptor.
"Sedangkan untuk kebuntingan targetnya melampaui yaitu terealisasi 110 persen dari target 1,6 juta ekor, kemudian untuk kelahiran sudah terealisasi 113 persen dari total kelahiran yang kita inginkan 1,3 juta ekor," katanya.
Ia menjelaskan, dengan pencapaian program dalam rangka percepatan peningkatan populasi sapi nasional itu, maka dia melihat bahwa program yang dibiayai pemerintah pusat tersebut benar-benar berjalan maksimal.
"Dan tadi saya katakan kalau bisa program ini dilanjutkan, karena kita ketahui bahwa di wilayah ini terutama Bantul mata pencaharian masyarakat sebagian besar pada sektor pertanian dan peternakan," katanya.
Apalagi, kata dia, dengan adanya dukungan dari pemerintah untuk memberikan dukungan dalam operasional bahwa layanan IB itu gratis maka hal tersebut sangat mendukung para peternak untuk ikut program Kementan ini.
"Dan petugas iseminator itu sangat itensif, artinya 24 jam siap dipanggil. Ini kita melihat adalah suatu hal yang perlu didukung dan perlu lagi adalah masyarakat menginginkan ini berlanjut terus. Jadi program Upsus Siwab ini mudah-mudahan di 2019 masih dilanjutkan," katanya.
"Secara nasional realisasi Upsus Siwab 2018 dari Januari sampai Oktober sudah terlampaui target, artinya kita melihat partisipasi dari masyarakat itu sangat tinggi," kata Kasubdit Pengamatan Penyakit Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Boethdy Angkasa di Kabupaten Bantul, Rabu.
Hal itu dikatakannya disela meninjau ternak usai menghadiri Gebyar Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) dan Panen Pedet di Pasar Hewan Karang Talun Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun kementeriannya, layanan Inseminasi Buatan (IB) dalam program Upsus Siwab dari Januari sampai Oktober telah terealisai sebesar 143 persen dari total akseptor sekitar 3,4 juta akseptor.
"Sedangkan untuk kebuntingan targetnya melampaui yaitu terealisasi 110 persen dari target 1,6 juta ekor, kemudian untuk kelahiran sudah terealisasi 113 persen dari total kelahiran yang kita inginkan 1,3 juta ekor," katanya.
Ia menjelaskan, dengan pencapaian program dalam rangka percepatan peningkatan populasi sapi nasional itu, maka dia melihat bahwa program yang dibiayai pemerintah pusat tersebut benar-benar berjalan maksimal.
"Dan tadi saya katakan kalau bisa program ini dilanjutkan, karena kita ketahui bahwa di wilayah ini terutama Bantul mata pencaharian masyarakat sebagian besar pada sektor pertanian dan peternakan," katanya.
Apalagi, kata dia, dengan adanya dukungan dari pemerintah untuk memberikan dukungan dalam operasional bahwa layanan IB itu gratis maka hal tersebut sangat mendukung para peternak untuk ikut program Kementan ini.
"Dan petugas iseminator itu sangat itensif, artinya 24 jam siap dipanggil. Ini kita melihat adalah suatu hal yang perlu didukung dan perlu lagi adalah masyarakat menginginkan ini berlanjut terus. Jadi program Upsus Siwab ini mudah-mudahan di 2019 masih dilanjutkan," katanya.