Gunung Kidul gencarkan sapi indukan wajib bunting

id Sapi wajib bunting

Gunung Kidul gencarkan sapi indukan wajib bunting

Ternak sapi di Pasar Hewan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik) (Foto Antara/Hery Sidik/)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting untuk mendongkrak populasi sapi dan menjadi wilayah swasembada hewan ternak.
     
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan, Suseno Budi Sulistiyanto di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan 2019 ini, Gunung Kidul ditargetkan mampu melakukan inseminasi buatan (IB) dengan menyasar 35.000 ekor sapi yang ada, dengan target sapi bunting 24.500 ekor dan sapi lahir atau pedet ditargetkan mencapai 19.601 ekor. 
   
 "Untuk tahun lalu target IB yang dilakukan justru melebihi target yang telah ditentukan. Namun untuk target bunting dan lahir masih belum sesuai dengan harapan yang ada,” kata Suseno Budi.
     
Dia mengatakan pemkab berupaya melakukan pelayanan yang terbaik dan mendekatkan di pada masyarakat agar dapat tersasar program ini. pelatihan pun juga dilakukan untuk mengasah kreatifitas masyarakat. Mulai dari mengolah kotoran menjadi pupuk, limbah menjadi barang bermanfaat dan menghasilkan nilai jual yang cukup tinggi. Pemerataan pun juga terus dilakukan, secara keseluruhan daerah yang ada tersasar program ini.
   
 "Proses pelaporan dari masyarakat mamang sangat berengaruh pada data yang kami kantongi, tahun ini kami harapkan proses pelaporan akan jauh lebih baik. Sehingga data terkait bunting dan lahiran dapat akomodir secara keseluruhan,” imbuhnya.
     
Gunung Kidul selama ini dikenal dengan daerah penghasil ternak yang cukup besar. Dengan adanya program ini diharapkan populasi sapi di Gunung Kidul juga lebih banyak lagi.
   
 "Secara tidak langsung program ini selain meningkatkan populasi sapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat,” kata dia.
     
Suseno mengungkapkan saat ini kondisi sapi lokal jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Kualitas dan kuantitas terus diperbaiki sehingga mampu bersaing dengan sapi-sapi jenis lain yang diminati oleh masyarakat Gunung Kidul.
   
 "Berbagai program juga terus dilakukan untum semakin meningkatkan minat masyarakat dalam mengembangbiakkan sapi lokal," katanya.