Yogyakarta (ANTARA) - Kelompok band Sixty Six Project dari SMKI Yogyakarta dan kelompok "dance" Smada Sance dari SMA Negeri 2 Yogyakarta mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam final Pucuk Cool Jam 2019 yang diselenggarakan di Bandung, 9 Maret 2019.
"Setelah melewati penilaian yang ketat melalui audisi digital, kedua finalis tersebut bersama beberapa finalis dari berbagai kota berhak tampil di hadapan juri secara langsung di panggung Pucuk Cool Jam Festival 2019 di Lapangan PPI Pussenif Bandung," kata Marketing Manager Teh Pucuk Harum Erick Harijanto di SMKI Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan persiapan dan arahan yang matang seperti konsep "performance art", "skill" bermusik, dan elemen penunjang "live performance" yang apik diperlukan para finalis agar bisa tampil maksimal dan percaya diri di perhelatan Pucuk Cool Jam Festival 2019.
"Melalui ajang Pucuk Cool Jam, kami memberikan kesempatan kepada para finalis untuk mengasah kreativitas dan kemampuan bermusik melalui 'workshop' kreatif dengan melibatkan SAE Indonesia, sebuah lembaga media kreatif untuk memberikan materi yang komprehensif," katanya.
Menurut dia, pembekalan itu diberikan agar para finalis bisa memberikan performa terbaik di panggung Pucuk Cool Jam Festival 2019. Selain itu, Pucuk Cool Jam diharapkan bisa menjadi sebuah wadah untuk mengasah kreativitas dan kemampuan bermusik.
"Oleh karena itu, kami menggandeng SAE Indonesia untuk menggelar rangkaian 'workshop' kreatif dengan materi yang komprehensif di masing-masing sekolah yang terpilih sebagai finalis Pucuk Cool Jam 2019 pada 23 Februari hingga 1 Maret," kata Erick.
Marketing Executive SAE Indonesia Yudha Diputra mengatakan pelaksanaan "workshop" di masing-maisng sekolah bertujuan agar tidak hanya finalis yang berkesempatan mendapatkan materi, tetapi juga seluruh siswa yang berminat bisa ikut serta menggali ilmu dan mengasah kreativitas.
"Kami bangga dan antusias bisa kembali terlibat untuk menyelenggarakan 'workshop' kreatif bagi para finalis Pucuk Cool Jam 2019. Hal itu sejalan dengan visi kami untuk mendukung kreativitas generasi muda Indoneia agar mampu bersaing di ranah industri kreatif negeri ini," kata Yudha.
"Setelah melewati penilaian yang ketat melalui audisi digital, kedua finalis tersebut bersama beberapa finalis dari berbagai kota berhak tampil di hadapan juri secara langsung di panggung Pucuk Cool Jam Festival 2019 di Lapangan PPI Pussenif Bandung," kata Marketing Manager Teh Pucuk Harum Erick Harijanto di SMKI Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan persiapan dan arahan yang matang seperti konsep "performance art", "skill" bermusik, dan elemen penunjang "live performance" yang apik diperlukan para finalis agar bisa tampil maksimal dan percaya diri di perhelatan Pucuk Cool Jam Festival 2019.
"Melalui ajang Pucuk Cool Jam, kami memberikan kesempatan kepada para finalis untuk mengasah kreativitas dan kemampuan bermusik melalui 'workshop' kreatif dengan melibatkan SAE Indonesia, sebuah lembaga media kreatif untuk memberikan materi yang komprehensif," katanya.
Menurut dia, pembekalan itu diberikan agar para finalis bisa memberikan performa terbaik di panggung Pucuk Cool Jam Festival 2019. Selain itu, Pucuk Cool Jam diharapkan bisa menjadi sebuah wadah untuk mengasah kreativitas dan kemampuan bermusik.
"Oleh karena itu, kami menggandeng SAE Indonesia untuk menggelar rangkaian 'workshop' kreatif dengan materi yang komprehensif di masing-masing sekolah yang terpilih sebagai finalis Pucuk Cool Jam 2019 pada 23 Februari hingga 1 Maret," kata Erick.
Marketing Executive SAE Indonesia Yudha Diputra mengatakan pelaksanaan "workshop" di masing-maisng sekolah bertujuan agar tidak hanya finalis yang berkesempatan mendapatkan materi, tetapi juga seluruh siswa yang berminat bisa ikut serta menggali ilmu dan mengasah kreativitas.
"Kami bangga dan antusias bisa kembali terlibat untuk menyelenggarakan 'workshop' kreatif bagi para finalis Pucuk Cool Jam 2019. Hal itu sejalan dengan visi kami untuk mendukung kreativitas generasi muda Indoneia agar mampu bersaing di ranah industri kreatif negeri ini," kata Yudha.