Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk terus mengembangkan metode pemasaran daring, selain metode pemasaran konvensional melalui toko atau kios.

“Pelatihan-pelatihan e-commerce bagi pelaku IKM terus kami lakukan. Sejak awal 2019, sudah ada tiga tahap pelatihan yang dilakukan,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Selasa.

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerja sama dengan salah satu kampus menggelar pelatihan e-commerce bagi pelaku IKM. “Di tiap pelatihan, pesertanya berbeda-beda. Kami lihat, pelaku IKM pun semakin melek teknologi pemasaran secara online,” katanya.

Menurut Yunianto, jumlah pelaku IKM di Kota Yogyakarta yang memanfaatkan pemasaran produk secara daring sudah semakin banyak. “Yang paling mudah adalah memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk,” katanya.

Meskipun demikian, dia berharap agar pelaku IKM di Kota Yogyakarta tersebut juga dapat mengembangkan pemasaran daring secara mandiri dengan membuat laman penjualan produk sehingga kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan pun meningkat.

“Tidak hanya menjual produk melalui media sosial atau memanfaatkan marketplace yang sudah tersedia, tetapi bisa mengembangkan laman penjualan online secara mandiri. Tentunya, ini akan lebih baik,” kata Yunianto.

Ia menyebut pemasaran secara daring memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh metode pemasaran dengan cara penjualan langsung ke konsumen. “Dengan penjualan online, konsumen bisa melakukan pembelian dari mana saja dan kapan saja,” katanya.

Selain pelatihan untuk pemasaran secara daring atau online, pembinaan terhadap pelaku IKM di Kota Yogyakarta juga dilakukan agar produk yang dihasilkan semakin berkualitas.

“Ini pun berhubungan dengan proses revitalisasi Pasar Prawirotaman. Pasar tradisional itu nantinya tidak hanya dimanfaatkan untuk menjual bahan kebutuhan pokok sehari-hari tetapi juga untuk pasar bagi produk IKM lokal Yogyakarta,” katanya.

Jika produk IKM lokal Yogyakarta tidak memenuhi standar kualitas, Yunianto khawatir, lantai tiga dan empat di Pasar Prawirotaman yang disiapkan untuk memajang dan memasarkan produk IKM tidak dapat berfungsi maksimal.

Baca juga: Ini dia tanggapan Grab dan Gojek soal penghapusan diskon


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024