Yogyakarta (ANTARA) - Pekerjaan penataan sirip-sirip Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, yaitu di Jalan Suryatmajan dan Jalan Pajeksan masih menunggu hasil lelang yang dijadwalkan selesai pada akhir Juni atau awal Juli 2019
“Salah satu pekerjaan penataan sirip-sirip Jalan Malioboro adalah penataan saluran drainase. Proses lelang masih berjalan dan diharapkan penandatanganan kontrak bisa dilakukan awal Juli,” kata Kepala Bidang Drainase dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Aki Lumkan di Yogyakarta, Jumat.
Sesuai perencanaan, Aki menyebut, pekerjaan pembangunan drainase di Jalan Suryatmajan dan Jalan Pajeksan tersebut harus dapat diselesaikan dalam waktu 135 hari atau sekitar empat bulan.
“Saya kira, waktu yang tersisa masih cukup untuk bisa menyelesaikan seluruh pekerjaan penataan sirip-sirip Jalan Malioboro tersebut hingga akhir tahun,” katanya.
Selain melakukan penataan drainase, di kedua ruas jalan tersebut juga dilakukan penataan trotoar. Dana yang dialokasikan untuk penataan sirip-sirip Jalan Malioboro mencapai sekitar Rp8,1 miliar.
Aki menyebut, sudah melakukan sosialisasi terkait pekerjaan pembangunan drainase di ruas Jalan Suryatmajan hingga Jalan Pajeksan. “Sosialisasi sudah dilakukan, bahkan PKL di Jalan Pajeksan bersedia libur hingga pembangunan selesai,” katanya terkait proyek yang didanai menggunakan dana keistimewaan tersebut.
Penataan sirip-sirip Jalan Malioboro dilakukan untuk mendukung penataan kawasan utama yang menjadi tujuan wisata di Kota Yogyakarta tersebut. Kawasan Malioboro akan ditata sebagai kawasan semi pedestrian.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, upaya penataan kawasan Malioboro menjadi semi pedestrian tidak hanya dilakukan dengan menata ruas Jalan Malioboro saja tetapi juga perlu penataan sirip-sirip jalan di sekitarnya.
“Dukungan infrastruktur ini sangat penting. Penataan dan perbaikan infrastruktur di sirip-sirip Jalan Malioboro ini baru bisa selesai tahun depan,” katanya.
Selain penataan sirip, penerapan semi pedestrian tersebut juga membutuhkan tambahan sarana dan prasarana pendukung seperti kantong parkir. “Dan yang paling utama adalah pembiasaan ke masyarakat untuk mengakses Malioboro dengan lebih mengutamakan berjalan kaki,” katanya.
Baca juga: Sultan HB X tinjau uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor
Pekerjaan penataan sirip Malioboro menunggu hasil lelang
Suasana Jalan Malioboro Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)