Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mengingatkan sekolah yang ingin menjadikan sekolahnya sebagai sekolah Adiwiyata harus lebih mengutamakan faktor kualitas dibanding melaksanakan program yang sifatnya hanya sesaat.

“Perlu untuk diingat bahwa tujuan utama pembentukan sekolah Adiwiyata bukan hanya untuk lomba atau penilaian saja. Tetapi bagaimana membudayakan kepedulian lingkungan kepada seluruh warga sekolah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Minggu.

Oleh karena itu, Suyana mengatakan, proses untuk menjadikan sebuah sekolah menjadi sekolah Adiwiyata membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan untuk menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri membutuhkan waktu setidaknya empat tahun.

“Jika tujuan awalnya hanya untuk lomba, maka sekolah justru akan salah langkah. Program kepedulian dan budaya lingkungan harus bisa dijalankan secara konsisten. Tidak perlu mewah tetapi harus konsisten dan berkualitas,” katanya.

Hingga saat ini, berdasarkan catatan DLH Kota Yogyakarta baru ada empat sekolah yang sudah mengantongi predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, seluruhnya dari jenjang SD yaitu SD Negeri Ungaran, SD Tarakanita, SD Negeri Giwangan dan SD Negeri Serayu.

Penilaian untuk menjadi sekolah Adiwiyata dilakukan secara berjenjang yaitu dari tingkat kota/kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional dan jika memenuhi kriteria maka akan ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri.

“Proses penilaian dilakukan sangat detail. Makanya, banyak sekolah yang enggan menjalani proses yang panjang dan melelahkan ini, termasuk sekolah-sekolah yang favorit,” katanya.

Oleh karena itu, Suyana memberikan apresiasi yang tinggi terhadap sekolah-sekolah yang sudah mendapat predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri.

“Harapannya, sekolah Adiwiyata Mandiri tersebut akan menghasilkan generasi-generasi muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian lingkungan,” katanya.

Selain predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, juga ada lebih dari 80 sekolah di Kota Yogyakarta yang sudah memperoleh predikat sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kota, provinsi, dan nasional baik dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.

Salah satu bentuk kepedulian lingkungan yang bisa dijalankan sekolah yang sudah berstatus sebagai sekolah Adiwiyata adalah pengelolaan sampah dengan membentuk bank sampah yang dikelola langsung oleh siswa.

Bank sampah di sekolah bisa bermitra dengan bank sampah yang dikelola warga di sekitar sekolah sehingga jika bank sampah sekolah penuh maka bisa dibawa ke bank sampah di wilayah.

Selain sekolah Adiwiyata, juga masih terdapat sekolah pra Adiwiyata dan sekolah berwawasan lingkungan. “Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan memang harus dibudayakan sejak dini,” katanya.


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024