Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman menyelenggarakan Sosialisasi Simulasi Keluarga Sadar Gender, Senin.

Sosialisasi yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman tersebut dikemas dengan simulasi menggunakan alat peraga dan diikuti oleh  17 desa perwakilan masing-masing kecamatan di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan saat ini banyak masyarakat yang sudah mengetahui gender namun belum memahami secara mendalam.

"Upaya sosialisasi dengan metode simulasi menggunakan alat peraga ini, dibuat guna memberikan pemahaman yang mudah kepada masyarakat," katanya.

Ia mengatakan bahwa kesetaraan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan lak-laki.

"Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki," katanya.

Menurut dia, kesetaraan dan keadilan gander sangatlah penting karena memberikan hak dan kewajiban yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan berperan di keluarga, lingkungan pendidikan, dan masyarakat.

"Sejak disosialisasikannya Simulasi Keluarga Sadar Gender pada 2018, Indeks Pembangunan Gender tahun 2018 di Kabupaten Sleman meningkat sebesar 96,3. Selain itu, Pemkab Sleman juga mendapat penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori mentor 2018 dari Kementerian Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA)," katanya.

Ia berharap ke depannya di Kabupaten Sleman akan menjamur terbentuknya keluarga dengan ketahanan gerder, sehingga dengan modal sadar gender masyarakat Kabupaten Sleman siap mengawal pembangunan yang responsif gender di Kabupaten Sleman.

 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Luqman Hakim
Copyright © ANTARA 2024