Blantyre (ANTARA) - Presiden dan para menteri anggota kabinet Malawi akan mengalami pemotongan gaji sebesar 10 persen yang kemudian akan digunakan untuk kebutuhan memerangi virus corona.

Pemotongan itu diungkapkan Presiden Peter Mutharika, Sabtu (4/4), ketika ia mengumumkan paket stimulus dalam pidato melalui televisi negara.

Mutharika juga memerintahkan agar pasar tembakau dibuka dan diizinkan beroperasi tanpa gangguan guna melindungi para petani kecil serta meningkatkan penerimaan mata uang asing.

Tembakau adalah komoditas penghasil utama devisa bagi Malawi.

"Serangan virus corona menimbulkan dampak negatif yang besar pada ekonomi dan bisnis di mana-mana. Banyak pelaku bisnis dan pelaku industri merasakan ketidakpastian soal situasi yang sedang terjadi. Saya tahu bahwa semua orang khawatir," katanya.

"Oleh karena itu, pemerintah akan mengambil berbagai langkah untuk melindungi pekerjaan dan pendapatan, melindungi bisnis dan memastikan kelangsungan rantai pasokan dan kelangsungan ekonomi."

Di antara langkah-langkah tersebut adalah bahwa presiden memerintahkan Bank Sentral Malawi untuk mengizinkan bank-bank menawarkan moratorium tiga bulan pada pembayaran bunga pinjaman bagi kalangan usaha kecil dan menengah.

Presiden juga memerintahkan Komisi Kompetisi dan Perdagangan Negara untuk menerapkan pengawasan ketat pada pengendalian harga serta menghukum siapa pun yang ditemukan menaikkan harga hingga merugikan masyarakat Malawi.

Pada Kamis (1/4), Malawi mencatatkan tiga kasus pertama virus corona dan pada Sabtu, jumlahnya naik menjadi empat.

Pewarta : Tia Mutiasari
Editor : Eka Arifa
Copyright © ANTARA 2024