Gunung Kidul (ANTARA) - PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mengalirkan air ke Desa Karangawen, Kecamatan Girisobo, setelah mengoptimalkan sumber air sungai bawah tanah Gua Seropan yang berada di perbatasan Kecamatan Semanu dan Ponjong.
"Di Desa Karangawen kami berhasil mengaliri air di lima dusun dan akan dimaksimalkan aliran sungai bawah tanah Gua Seropan untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat di Gunung Kidul," kata Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto di Gunung Kidul, Minggu.
Ia mengatakan upaya ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah kabupaten mengurangi dampak kekeringan yang setiap tahun terjadi di Gunung Kidul. Harapannya masyarkaat semakin sejahtera.
"Biasanya beli air dari tangki swasta sekarang bisa lebih hemat dengan menggunakan air dari PDAM Tirta Handayani, " Katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Karangawen Roji Suyanta mengatakan di wilayahnya sudah terpasang pipa sejak tahun 1993, namun belum pernah teraliri air bersih. Pada 2020 akhirnya PDAM tirta Handayani berhasil mengaliri air bersih pada pipayang terpasang di Karangawen.
"PDAM melakukan pipanisasi sejak 1993 dan baru mulai tahun ini mulai lancar bisa teraliri air," katanya.
Dia mengatakan di Desa Karangawen ada delapan dusun, semuanya mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau. Mereka biasanya membeli satu tangki air yang berisi 5000 liter seharta Rp150 sampai Rp250 ribu. Hanya digunakan sekitar seminggu. Roji mengatakan, jika setiap membeli air tak jarang warga menjual atau berhutang karena kondisi ekonomi.
"Kami sangat bersyukur pipa yang puluhan tahun mangkrak bisa teraliri air. Kemudian, warga akan memanfaatkan air telaga untuk mandi mencuci pakaian dan ternak," katanya.
"Di Desa Karangawen kami berhasil mengaliri air di lima dusun dan akan dimaksimalkan aliran sungai bawah tanah Gua Seropan untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat di Gunung Kidul," kata Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto di Gunung Kidul, Minggu.
Ia mengatakan upaya ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah kabupaten mengurangi dampak kekeringan yang setiap tahun terjadi di Gunung Kidul. Harapannya masyarkaat semakin sejahtera.
"Biasanya beli air dari tangki swasta sekarang bisa lebih hemat dengan menggunakan air dari PDAM Tirta Handayani, " Katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Karangawen Roji Suyanta mengatakan di wilayahnya sudah terpasang pipa sejak tahun 1993, namun belum pernah teraliri air bersih. Pada 2020 akhirnya PDAM tirta Handayani berhasil mengaliri air bersih pada pipayang terpasang di Karangawen.
"PDAM melakukan pipanisasi sejak 1993 dan baru mulai tahun ini mulai lancar bisa teraliri air," katanya.
Dia mengatakan di Desa Karangawen ada delapan dusun, semuanya mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau. Mereka biasanya membeli satu tangki air yang berisi 5000 liter seharta Rp150 sampai Rp250 ribu. Hanya digunakan sekitar seminggu. Roji mengatakan, jika setiap membeli air tak jarang warga menjual atau berhutang karena kondisi ekonomi.
"Kami sangat bersyukur pipa yang puluhan tahun mangkrak bisa teraliri air. Kemudian, warga akan memanfaatkan air telaga untuk mandi mencuci pakaian dan ternak," katanya.