Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 180 anak, perempuan dan perempuan lanjut usia di Kota Yogyakarta menerima bantuan kebutuhan spesifik, berupa paket berisi berbagai barang yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
“Bantuan spesifik ini berbeda dengan bantuan sosial yang selama ini sudah diberikan oleh pemerintah. Bantuan ini diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penerima dan diharapkan bisa membantu mereka menghadapi pandemi COVID-19,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY Erlina Hidayati Sumardi di sela pemberian bantuan di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, jumlah bantuan yang diberikan memang tidak terlalu banyak tetapi penerima bantuan dipilih secara spesifik sehingga diharapkan tetap tepat sasaran yaitu kelompok warga miskin yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Sejumlah kriteria yang ditetapkan untuk penerima bantuan kebutuhan spesifik di antaranya anak usia pra sekolah dan sekolah, anak yang orang tua atau pengasuhnya terkonfirmasi positif COVID-19, perempuan disabilitas, hingga perempuan yang juga berstatus sebagai kepala keluarga.
Erlina mengatakan, anak, perempuan, dan perempuan lansia merupakan kelompok yang rentan mengalami kekerasan berbasis gender dan kekerasan tersebut cenderung mengalami peningkatan dalam situasi bencana termasuk saat terjadi pandemi COVID-19 seperti saat ini.
“Pada masa pandemi, anak dan perempuan bisa berada dalam posisi yang semakin rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga, penelantaran, kekerasan anak, bahkan perdagangan orang sehingga perlu dibantu,” katanya.
Paket bantuan yang diberikan kepada anak, perempuan, dan perempuan lansia berbeda-beda. Misalnya bantuan untuk anak berupa sabun antiseptik, sereal, kacang hijau, biskuit, susu bubuk, vitamin, sampo, sikat dan pasta gigi serta pembalut.
Sedangkan paket bantuan untuk perempuan adalah sabun antiseptik, sereal, kacang hijau, jahe instan, susu bubuk, vitamin, pembalut atau minyak kayu putih untuk perempuan lansia.
“Jumlah bantuan ini memang tidak terlalu banyak. Untuk sementara hanya akan diberikan satu kali. Oleh karenanya, komunitas dan pihak swasta diajak untuk ikut turun tangan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19,” katanya.
Ia pun mengapresiasi berbagai gerakan sosial yang muncul di masyarakat Kota Yogyakarta yaitu semangat gotong royong untuk meringankan beban warga yang terdampak pandemi COVID-19.
“Keterlibatan komunitas, masyarakat dan pihak swasta sangat penting dalam kondisi seperti ini. Masyarakat harus bisa saling membantu,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Poerwati Soetji mengatakan, pemberian bantuan tersebut sangat penting terutama untuk mendukung tumbuh kembang anak di masa pandemi.
“Pada kondisi seperti ini, masyarakat pasti akan lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan dasar saja. Padahal, kebutuhan spesifik tersebut juga penting untuk dipenuhi,” katanya.
Oleh karenanya, ia berharap agar masyarakat yang menerima bantuan kebutuhan spesifik tersebut bisa memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya. “Setidaknya mampu mengurangi beban masyarakat,” katanya.