Yogyakarta (ANTARA) - Selter Penanganan COVID-19 Yogyakarta yang dioperasionalkan sejak pekan ketiga September hingga kini masih memberikan pelayanan isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala apapun dan kapasitasnya dipastikan masih mencukupi.

“Kapasitasnya masih mencukupi. Pada Jumat (20/11), ada sebanyak 19 orang yang menjalani isolasi di selter,” kata Penanggung Jawab Selter Penanganan COVID-19 Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, jumlah penghuni di Selter Penanganan COVID-19 belum pernah mencapai atau melebihi kapasitas maksimal yaitu 84 orang karena selalu saja ada penghuni yang keluar setelah menyelesaikan masa isolasi meski ada pula yang masuk untuk isolasi.

Pada awal pekan ini, lanjut Agus, jumlah penghuni di selter pernah tercatat sebanyak 36 orang. “Namun, jumlah tersebut terus berkurang meski kemudian temuan kasus positif COVID-19 mengalami kenaikan,” katanya.

Hingga saat ini, Agus menambahkan, penanganan isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala apapun diprioritaskan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau wilayah.

“Jika kondisi rumah atau wilayah benar-benar tidak memenuhi syarat untuk melakukan isolasi mandiri, baru pasien tersebut dirujuk untuk menjalani isolasi mandiri di selter,” katanya.

Agus menegaskan, konsep penanganan isolasi mandiri tersebut sudah sesuai dengan aturan dari Kementerian Kesehatan untuk penanganan pasien tanpa gejala. “Selama menjalani masa isolasi mandiri di rumah atau wilayah, pasien pun mendapat pantauan ketat dari puskesmas setempat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif adalah pasien tanpa gejala.

“Sebagian besar dari mereka menjalani isolasi mandiri di rumah. Pelaksanaan isolasi mandiri di rumah ini pun mendapat pengawasan ketat dari puskesmas dan kecamatan,” katanya.

Ia pun memastikan bahwa pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah dapat memenuhi ketentuan, mulai dari kelengkapan fasilitas di rumah atau tempat isolasi serta kesiapan warga di sekitarnya.

“Keputusan tersebut dibicarakan dengan RT dan RW serta masyarakat di lingkungan setempat sehingga warga yang terkonfirmasi positif bisa menjalani isolasi mandiri dengan baik,” katanya.


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024