Yogyakarta (ANTARA) - Pawai Budaya Nitilaku Universitas Gadjah Mada (UGM) yang setiap tahun digelar dengan berjalan kaki mulai dari Pagelaran Keraton Yogyakarta hingga Kampus UGM Bulaksumur, pada tahun ini berlangsung secara virtual dengan konsep pewayangan.

Pawai Nitilaku UGM 2020 sebagai puncak Dies Natalis Ke-71 UGM akan digelar pada 13 Desember 2020 untuk mengenang awal mula berdirinya kampus itu.

"Kami berimajinasi pawai virtual ini kami kemas dalam kemasan pewayangan," kata Ketua Panitia Nitilaku Tahun Kembar UGM Iqbal Tuasikal saat jumpa pers virtual yang diikuti di Yogyakarta, Jumat.

Ia menjelaskan mengingat pada 2020 masih pandemi COVID-19, perlu penyesuaian bentuk dan teknis pelaksanaan Nitilaku yang berpegang pada protokol kesehatan.

Meski digelar secara virtual, menurut dia, pawai serta pertunjukan seni budaya, dan keterlibatan peserta tetap terakomodasi dengan baik secara virtual.

"Nanti acara akan diawali oleh dalang. akan ada MC dari studio utama. Kami akan melibatkan seniman-seniman rupa maupun seniman 3D, editor, dan videografer baik alumni UGM maupun seniman di Yogyakarta," kata dia.

Prajurit bergada yang pada Nitilaku UGM sebelumnya selalu membawa pataka dari Keraton Yogyakarta ke Kampus UGM, kali ini akan membawa pataka keliling Nusantara secara virtual.

Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan Nitilaku memiliki tujuan mengenang berdirinya kampus UGM sekaligus mengingatkan dukungan Keraton Yogyakarta terhadap UGM.

Saat masa awal berdirinya UGM, Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono IX mempersilakan Pagelaran Keraton untuk kuliah serta menghibahkan tanahnya di Bulaksumur untuk membangun Kampus UGM.

"Tentu harapannya muncul tokoh-tokoh seperti Sri Sultan HB IX dan Sultan HB X yang terus memberikan dukungan terus menerus kepada UGM," kata dia.
 

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024