Yogyakarta (ANTARA) - Puluhan pedagang kaki lima yang semula menempati pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta sisi selatan berharap segera memperoleh kejelasan penataan termasuk penempatan pedagang kaki lima di pasar tradisional sesuai dijanjikan pemerintah daerah.

“Sudah hampir setahun ini kami tidak berjualan. Berkali-kali bertanya ke pemerintah melalui kecamatan tetapi jawabannya selalu sama. Diminta sabar dan menunggu,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima KH Ahmad Dahlan Timur Zairin di Yogyakarta, Selasa.

Rencana penataan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan KH Ahmad Dahlan sisi selatan tersebut muncul setelah Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan revitalisasi trotoar dan fasilitas tersebut sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pedestrian tanpa ada PKL.

Pemerintah Kota Yogyakarta kemudian menawarkan sejumlah opsi penempatan, salah satunya dimasukkan sebagai pedagang ke pasar tradisional seperti Pasar Pathuk.

“Dari informasi terakhir, PKL yang menjadi warga Kecamatan Gondomanan saja yang diprioritaskan menempati Pasar Pathuk. Namun tidak menutup kemungkinan untuk semua PKL. Hanya saja dilakukan secara bertahap,” katanya.

Zairin mengatakan, terdapat total 31 pedagang kaki lima yang masuk dalam paguyuban yang dipimpinnya dan hanya ada sembilan PKL yang menjadi warga Kecamatan Gondomanan.

Zairin berharap, segera ada keputusan dari Pemerintah Kota Yogyakarta terkait penempatan di Pasar Pathuk karena pedagang sudah hampir satu tahun tidak berjualan.

“Kami inginnya segera ada kepastian penataan. Terlebih rencana revitalisasi akan dilanjutkan untuk trotoar di sisi utara jalan. Di sana juga ada PKL yang perlu ditata,” katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta mengawali revitalisasi pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan pada 2020, dengan melakukan perbaikan untuk trotoar di sisi selatan jalan.

Rencana revitalisasi dilanjutkan pada 2021 untuk trotoar di sisi utara jalan. Anggaran yang dialokasikan senilai Rp9,9 miliar dari dana keistimewaan.

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta berharap, pekerjaan fisik revitalisasi sudah bisa dilakukan akhir Mei atau awal Juni.

Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024