Kulon Progo (ANTARA) - Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Widiyanto meminta pemerintah setempat memprioritaskan jalan menuju objek wisata dalam rangka pemulihan dan percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah pada masa pandemi COVID-19.
Widiyanto di Kulon Progo, Minggu, mengatakan sektor pariwisata adalah triger utama dalam percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19 karena potensi destinasi wisata tersebar secara merata di 12 kecamatan.
"Untuk itu, kami meminta Pemkab Kulon Progo memprioritaskan infrastruktur jalan menuju objek wisata di seluruh wilayah Kulon Progo," harap Widiyanto.
Menurut dia, kondisi infrastruktur menuju objek wisata kurang mendukung, seperti jalan sempit. Ia mencontohkan jalan menuju objek wisata Kalibiru, di mana ruas jalan sempit namun belum mendapat prioritas segera dari pemkab, khususnya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP).
Hal yang sama jalan menuju objek wisata di kawasan Bukit Menoreh, seperti Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kondisi jalan menuju objek wisata, khususnya yang dikelola masyarakat sangat sulit dijangkau kendaraan pribadi. Untuk itu, ia berharap Pemkab Kulon Progo harus melakukan inventarisasi, jalan-jalan menuju objek wisata yang kurang layak, dan segera diprioritaskan pembangunannya.
"Kami meminta Pemkab Kulon Progo membuat program perencanaan percepatan pembangunan jalan menuju objek wisata. Agenda utama tersebut dituangkan dan dilaksanakan setiap tahun, sehingga terlihat adanya komitmen pemkab dalam membangun sektor pariwisata," katanya.
Widiyanto mengatakan potensi wisata di Kulon Progo ini sangat lengkap, mulai dari wisata pantai, wisata pegunungan, wisata alam, wisata minat khusus dan religi. Namun belum berkembang secara maksimal, karena belum didukung infrastruktur yang memadai.
"Saat ini, Bandara Internasional Yogyakarta sudah beroperasi, secara bertahap pemkab harus membuat skenario percepatan pembangunan infrastruktur yang menyeluruh supaya dampaknya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat," harap politisi Golkar dari Daerah Pemilihan II (Kokap dan Pengasih) ini.
Lebih lanjut, Widiyanto berharap Pemkab Kulon Progo membangun jalan di kawasan Waduk Sermo yang berada di perbatasan Kokap dan Pengasih. Berdasarkan informasi, pada 2021-2022, pemerintah pusat mengalokasikan Rp27 miliar untuk membangun jalan samping Waduk Sermo untuk mengantisipasi agar kendaraan umum tidak melewati badan bendungan.
"Potensi Waduk Sermo ini sangat besar, hanya saja belum mendapat dukungan infrastruktur dan manajemen komunikasi dan promosi yang bagus. Waduk Sermo ini satu-satunya di DIY, kenapa terkesan tidak dioptimalkan pemanfaatannya," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPUPKP Kulon Progo Langgeng Raharjo mengakui perlu adanya komitmen bersama dan pandangan yang sama antara Pemkab Kulon Progo dengan DPRD Kulon Progo dalam mewujudkan percepatan pembangunan jalan menuju objek wisata. Ia mencontohkan pada 2014 ada kesepahamam pengganggaran pembangunan infrastruktur Rp80 miliar per tahun melalui APBD.
"Hal yang sama juga dalam wacana percepatan pembangunan jalan menuju objek wisata," katanya.
Widiyanto di Kulon Progo, Minggu, mengatakan sektor pariwisata adalah triger utama dalam percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19 karena potensi destinasi wisata tersebar secara merata di 12 kecamatan.
"Untuk itu, kami meminta Pemkab Kulon Progo memprioritaskan infrastruktur jalan menuju objek wisata di seluruh wilayah Kulon Progo," harap Widiyanto.
Menurut dia, kondisi infrastruktur menuju objek wisata kurang mendukung, seperti jalan sempit. Ia mencontohkan jalan menuju objek wisata Kalibiru, di mana ruas jalan sempit namun belum mendapat prioritas segera dari pemkab, khususnya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP).
Hal yang sama jalan menuju objek wisata di kawasan Bukit Menoreh, seperti Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kondisi jalan menuju objek wisata, khususnya yang dikelola masyarakat sangat sulit dijangkau kendaraan pribadi. Untuk itu, ia berharap Pemkab Kulon Progo harus melakukan inventarisasi, jalan-jalan menuju objek wisata yang kurang layak, dan segera diprioritaskan pembangunannya.
"Kami meminta Pemkab Kulon Progo membuat program perencanaan percepatan pembangunan jalan menuju objek wisata. Agenda utama tersebut dituangkan dan dilaksanakan setiap tahun, sehingga terlihat adanya komitmen pemkab dalam membangun sektor pariwisata," katanya.
Widiyanto mengatakan potensi wisata di Kulon Progo ini sangat lengkap, mulai dari wisata pantai, wisata pegunungan, wisata alam, wisata minat khusus dan religi. Namun belum berkembang secara maksimal, karena belum didukung infrastruktur yang memadai.
"Saat ini, Bandara Internasional Yogyakarta sudah beroperasi, secara bertahap pemkab harus membuat skenario percepatan pembangunan infrastruktur yang menyeluruh supaya dampaknya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat," harap politisi Golkar dari Daerah Pemilihan II (Kokap dan Pengasih) ini.
Lebih lanjut, Widiyanto berharap Pemkab Kulon Progo membangun jalan di kawasan Waduk Sermo yang berada di perbatasan Kokap dan Pengasih. Berdasarkan informasi, pada 2021-2022, pemerintah pusat mengalokasikan Rp27 miliar untuk membangun jalan samping Waduk Sermo untuk mengantisipasi agar kendaraan umum tidak melewati badan bendungan.
"Potensi Waduk Sermo ini sangat besar, hanya saja belum mendapat dukungan infrastruktur dan manajemen komunikasi dan promosi yang bagus. Waduk Sermo ini satu-satunya di DIY, kenapa terkesan tidak dioptimalkan pemanfaatannya," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPUPKP Kulon Progo Langgeng Raharjo mengakui perlu adanya komitmen bersama dan pandangan yang sama antara Pemkab Kulon Progo dengan DPRD Kulon Progo dalam mewujudkan percepatan pembangunan jalan menuju objek wisata. Ia mencontohkan pada 2014 ada kesepahamam pengganggaran pembangunan infrastruktur Rp80 miliar per tahun melalui APBD.
"Hal yang sama juga dalam wacana percepatan pembangunan jalan menuju objek wisata," katanya.