Jakarta (ANTARA) - Sampai tulisan ini diturunkan menjelang berakhirnya hari ketujuh Olimpiade Tokyo 2020 pada 30 Juli, Australia masih bertahan dalam lima besar daftar perolehan medali dengan 9 emas, 2 perak dan 11 perunggu.
Sumbangan terbesar kembali berasal dari cabang renang yang sampai hari ketujuh telah mempersembahkan 6 emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Lima dari enam emas renang Australia itu disumbangkan oleh perenang-perenang putri mereka. Ini juga merupakan jumlah medali emas terbanyak yang disumbangkan perenang putri dibandingkan dengan negara mana pun, termasuk adidaya renang Amerika Serikat di mana putrinya baru memetik dua emas.
Empat dari lima medali emas Australia dari sektor putri ini dipersembahkan oleh tiga perenang, yakni Ariarne Titmus dua medali emas dan Kaylee McKeown serta Emma McKeon yang masing-masing sudah memperoleh satu medali emas.
Sejak Australia mengikuti Olimpiade modern pertama pada 1896, perenang-perenang mereka telah mempersembahkan 42 persen medali emas, 42 persen medali perak dan 36 persen medali perunggu. Kesimpulannya, renang sudah mempersembahkan 39 persen total medali yang direbut Australia dalam Olimpiade.
Selalu ada hubungan tegak lurus antara peringkat Australia dalam daftar medali dengan jumlah medali yang mereka peroleh dari renang.
Sebuah studi terhadap jumlah medali yang diperoleh 10 negara yang memuncaki klasemen medali Olimpiade lima tahun silam menunjukkan tak ada satu pun negara peserta Olimpiade yang begitu tergantung kepada cabang renang selain Australia.
Dan dari waktu ke waktu perenang putrinya hampir selalu lebih menguasai kolam renang Olimpiade dari pada perenang putranya, sekalipun pernah menelurkan perenang-perenang putra legendaris seperti Kieren Perkins dan Ian Thorpe yang keduanya memiliki spesialisasi gaya bebas.
Menurut Swimming Australia yang mengelola cabang olah raga ini di negara tersebut, saat ini dari total anggota klub renang di Australia 55 persen di antaranya perempuan. Selain itu, ada 5.500 pelatih renang putri dan sekitar 2.000 tenaga teknis renang putri.
Perempuan Australia juga aktif memainkan peran di klub-klub renang di mana ibu-ibu di sana menjadi faktor yang mendorong anak mereka berenang guna mencapai level tertinggi sampai Olimpiade.
Jadi identitas bangsa
Renang memang sangat umum dan bahkan sangat didorong oleh pemerintah dan bagian terbesar keluarga di mana 12 persen rumah tangga di Australia memiliki kolam renang dan 100 persen anak-anak Australia diajari renang sejak dini.
Situasi ini didukung oleh keadaan geografis Australia yang dikelilingi lautan di mana 85 persen warga Australia tinggal di area-area yang tidak jauh dari pantai dengan rata-rata maksimal 50 km dari pantai.
Untuk itu tidak mengherankan jika Australia menganggap renang lebih dari sekadar cabang olah raga karena juga sudah menjadi identitas dan inspirasi nasional, sampai dalam lagu kebangsaan mereka "Advance Australia Fair" terdapat kalimat "our home is girt by sea" atau "rumah kita dikelilingi laut".
Itu ternyata tak sekadar lirik, melainkan juga sudah menjadi filosofi dan nafas yang terkristalkan di lapangan kehidupan dan teraplikasikan dalam bentuk-bentuk paling praktis seperti kebiasaan mereka dalam menaklukkan air dan lautan, mulai dari renang sampai selancar.
Kondisi ini kian dipersehat oleh fasilitasi negara dan penglibatan swasta sehingga renang dan juga olah raga-olah raga air lainnya, maju pesat di negeri ini.
Tidak heran pula dalam setiap event multicabang, renang selalu menjadi penyumbang terbesar perolehan medali, termasuk dalam Olimpiade.
Australia juga berperan dalam melahirkan salah satu gaya dalam renang, yakni gaya bebas, yang kemudian digunakan di seluruh dunia, baik untuk renang rekreatif maupun renang kompetitif.
Dan bukan kebetulan jika mereka kerap melahirkan perenang-perenang besar gaya bebas. Ian Thorpe Si Torpedo atau Kieren Perkins atau muka baru Ariarne Titmus adalah perenang-perenang yang menguasai panggung kompetisi gaya bebas.
Selama sekitar 100 tahun renang telah membuka kesempatan kepada kaum perempuan Australia untuk sukses di panggung internasional, termasuk Oiimpiade.
Sejak Fanny Durack memenangi medali emas pertama untuk perempuan Australia pada Olimpiade 1912, generasi-generasi Australia senantiasa terinspirasi oleh keberhasilan perenang-perenang putrinya, termasuk perenang putri yang kini berlomba di kolam renang Tokyo Aquatics Centre dalam Olimpiade 2020.
Masih bisa tambah
Insipirasi itu membuat perenang-perenang Australia selalu tertantang untuk menjadi yang terbaik di berbagai arena, sekalipun menghadapi Amerika Serikat yang sejak lama menjadi pabrik perenang-perenang terbaik dunia dan merajai kolam renang Olimpiade dari waktu ke waktu.
Dan untuk Olimpiade ini, renang Australia. Lebih khusus pada bagian putrinya, dalam keadaan bugar luar biasa yang ditunjukkan dengan mengkilapnya prestasi mereka dalam tujuh hari terakhir.
Australia mengirimkan 35 perenang ke Tokyo termasuk dua veteran yang sudah tiga kali mengikuti Olimpiade, Cate Campbell dan Emily Seebohm, serta 21 perenang baru yang sama sekali belum pernah merasakan atmosfer Olimpiade.
Nama-nama seperti Kaylee McKeown, Ariarne Titmus, Elijah Winnington dan Zac Stubblety-Cook sudah membuktikan dirinya di Tokyo Aquatics Centre.
McKeown yang memecahkan rekor dunia 100m gaya punggung putri dan rekor Commonwealth 200m gaya punggung putri sudah mempersembahkan satu medali emas kepada Australia.
Demikian pula Titmus yang sebelum menggulingkan ratu renang gaya bebas jarak menengah putri, Katie Ledecky dari Amerika Serikat, pada 200m dan 400m gaya bebas putri, sebelumnya sudah memecahkan rekor dunia pada kedua nomor tersebut.
Berkat perenang-perenang itu renang Australia sudah jauh melewati pencapaian Olimpiade Rio 2016 ketika mereka hanya mengumpulkan tiga medali emas, empat medali perak dan tiga medali perunggu.
Dalam Olimpiade Rio itu tim putri Australia hanya mempersembahkan satu medali emas dari nomor estafet 4x100m gaya bebas.
Kini, sekalipun sudah menangguk enam medali emas, Australia masih berkesempatan menambah lagi dari delapan nomor tersisa sebelum nomor renang Olimpiade Tokyo terakhir dilombakan pada 1 Agustus.
Salah satu potensi medali itu berasal dari Ariarne Titmus Sang Terminator yang esok Sabtu akan bertarung kembali dengan Katie Ledecky dalam 800m gaya bebas.
Sumbangan terbesar kembali berasal dari cabang renang yang sampai hari ketujuh telah mempersembahkan 6 emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Lima dari enam emas renang Australia itu disumbangkan oleh perenang-perenang putri mereka. Ini juga merupakan jumlah medali emas terbanyak yang disumbangkan perenang putri dibandingkan dengan negara mana pun, termasuk adidaya renang Amerika Serikat di mana putrinya baru memetik dua emas.
Empat dari lima medali emas Australia dari sektor putri ini dipersembahkan oleh tiga perenang, yakni Ariarne Titmus dua medali emas dan Kaylee McKeown serta Emma McKeon yang masing-masing sudah memperoleh satu medali emas.
Sejak Australia mengikuti Olimpiade modern pertama pada 1896, perenang-perenang mereka telah mempersembahkan 42 persen medali emas, 42 persen medali perak dan 36 persen medali perunggu. Kesimpulannya, renang sudah mempersembahkan 39 persen total medali yang direbut Australia dalam Olimpiade.
Selalu ada hubungan tegak lurus antara peringkat Australia dalam daftar medali dengan jumlah medali yang mereka peroleh dari renang.
Sebuah studi terhadap jumlah medali yang diperoleh 10 negara yang memuncaki klasemen medali Olimpiade lima tahun silam menunjukkan tak ada satu pun negara peserta Olimpiade yang begitu tergantung kepada cabang renang selain Australia.
Dan dari waktu ke waktu perenang putrinya hampir selalu lebih menguasai kolam renang Olimpiade dari pada perenang putranya, sekalipun pernah menelurkan perenang-perenang putra legendaris seperti Kieren Perkins dan Ian Thorpe yang keduanya memiliki spesialisasi gaya bebas.
Menurut Swimming Australia yang mengelola cabang olah raga ini di negara tersebut, saat ini dari total anggota klub renang di Australia 55 persen di antaranya perempuan. Selain itu, ada 5.500 pelatih renang putri dan sekitar 2.000 tenaga teknis renang putri.
Perempuan Australia juga aktif memainkan peran di klub-klub renang di mana ibu-ibu di sana menjadi faktor yang mendorong anak mereka berenang guna mencapai level tertinggi sampai Olimpiade.
Jadi identitas bangsa
Renang memang sangat umum dan bahkan sangat didorong oleh pemerintah dan bagian terbesar keluarga di mana 12 persen rumah tangga di Australia memiliki kolam renang dan 100 persen anak-anak Australia diajari renang sejak dini.
Situasi ini didukung oleh keadaan geografis Australia yang dikelilingi lautan di mana 85 persen warga Australia tinggal di area-area yang tidak jauh dari pantai dengan rata-rata maksimal 50 km dari pantai.
Untuk itu tidak mengherankan jika Australia menganggap renang lebih dari sekadar cabang olah raga karena juga sudah menjadi identitas dan inspirasi nasional, sampai dalam lagu kebangsaan mereka "Advance Australia Fair" terdapat kalimat "our home is girt by sea" atau "rumah kita dikelilingi laut".
Itu ternyata tak sekadar lirik, melainkan juga sudah menjadi filosofi dan nafas yang terkristalkan di lapangan kehidupan dan teraplikasikan dalam bentuk-bentuk paling praktis seperti kebiasaan mereka dalam menaklukkan air dan lautan, mulai dari renang sampai selancar.
Kondisi ini kian dipersehat oleh fasilitasi negara dan penglibatan swasta sehingga renang dan juga olah raga-olah raga air lainnya, maju pesat di negeri ini.
Tidak heran pula dalam setiap event multicabang, renang selalu menjadi penyumbang terbesar perolehan medali, termasuk dalam Olimpiade.
Australia juga berperan dalam melahirkan salah satu gaya dalam renang, yakni gaya bebas, yang kemudian digunakan di seluruh dunia, baik untuk renang rekreatif maupun renang kompetitif.
Dan bukan kebetulan jika mereka kerap melahirkan perenang-perenang besar gaya bebas. Ian Thorpe Si Torpedo atau Kieren Perkins atau muka baru Ariarne Titmus adalah perenang-perenang yang menguasai panggung kompetisi gaya bebas.
Selama sekitar 100 tahun renang telah membuka kesempatan kepada kaum perempuan Australia untuk sukses di panggung internasional, termasuk Oiimpiade.
Sejak Fanny Durack memenangi medali emas pertama untuk perempuan Australia pada Olimpiade 1912, generasi-generasi Australia senantiasa terinspirasi oleh keberhasilan perenang-perenang putrinya, termasuk perenang putri yang kini berlomba di kolam renang Tokyo Aquatics Centre dalam Olimpiade 2020.
Masih bisa tambah
Insipirasi itu membuat perenang-perenang Australia selalu tertantang untuk menjadi yang terbaik di berbagai arena, sekalipun menghadapi Amerika Serikat yang sejak lama menjadi pabrik perenang-perenang terbaik dunia dan merajai kolam renang Olimpiade dari waktu ke waktu.
Dan untuk Olimpiade ini, renang Australia. Lebih khusus pada bagian putrinya, dalam keadaan bugar luar biasa yang ditunjukkan dengan mengkilapnya prestasi mereka dalam tujuh hari terakhir.
Australia mengirimkan 35 perenang ke Tokyo termasuk dua veteran yang sudah tiga kali mengikuti Olimpiade, Cate Campbell dan Emily Seebohm, serta 21 perenang baru yang sama sekali belum pernah merasakan atmosfer Olimpiade.
Nama-nama seperti Kaylee McKeown, Ariarne Titmus, Elijah Winnington dan Zac Stubblety-Cook sudah membuktikan dirinya di Tokyo Aquatics Centre.
McKeown yang memecahkan rekor dunia 100m gaya punggung putri dan rekor Commonwealth 200m gaya punggung putri sudah mempersembahkan satu medali emas kepada Australia.
Demikian pula Titmus yang sebelum menggulingkan ratu renang gaya bebas jarak menengah putri, Katie Ledecky dari Amerika Serikat, pada 200m dan 400m gaya bebas putri, sebelumnya sudah memecahkan rekor dunia pada kedua nomor tersebut.
Berkat perenang-perenang itu renang Australia sudah jauh melewati pencapaian Olimpiade Rio 2016 ketika mereka hanya mengumpulkan tiga medali emas, empat medali perak dan tiga medali perunggu.
Dalam Olimpiade Rio itu tim putri Australia hanya mempersembahkan satu medali emas dari nomor estafet 4x100m gaya bebas.
Kini, sekalipun sudah menangguk enam medali emas, Australia masih berkesempatan menambah lagi dari delapan nomor tersisa sebelum nomor renang Olimpiade Tokyo terakhir dilombakan pada 1 Agustus.
Salah satu potensi medali itu berasal dari Ariarne Titmus Sang Terminator yang esok Sabtu akan bertarung kembali dengan Katie Ledecky dalam 800m gaya bebas.