Bantul (ANTARA) - Seniman patung dari Yogyakarta Yusman akan menggelar pameran tunggal bertajuk "Gerbang" dengan menampilkan puluhan karya patung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada 1 sampai 30 September 2022.
"Kita pameran nanti mulai 1 September, kami sudah menghubungi Pak Menhan (Menteri Pertahanan) Prabowo, beliau bersedia meresmikannya nanti," kata Yusman saat konferensi pers rencana pameran tunggal, di Studio Patung Yusman, Yogyakarta, Kamis.
Dia mengatakan, patung yang akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia nanti antara lain maket dari Sabang sampai Merauke dalam satu ruangan, patung monumen Panglima Besar Soedirman dengan tinggi sekitar delapan sampai sembilan meter.
"Ada beberapa patung saya tentang Soedirman. Ada patung Soedirman yang digendong, separuh badan, dan patung utuh itu ada dalam satu ruangan," katanya.
Dia mengatakan, ruangan ketiga akan dipamerkan karya "fine art" atau seni murni. Karya seni di situ termasuk karya terbaiknya ketika menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 1990, dan belum dilepas ke siapapun.
"Jadi akan saya pamerkan karya saya di situ, ada maket dari Sabang sampai Merauke, monumen Soedirman dalam satu ruangan, dan ada 'fine art' satu ruangan. Jadi saya tidak hanya berkarya tentang realis saja, tetapi juga non-realis, jadi figuratif," katanya.
Dia mengatakan, karya patung yang akan dibawa untuk pameran di Jakarta, sekitar 40 sampai 50 patung dipamerkan di dalam ruangan, sedangkan 17 patung di luar ruangan.
"Jadi yang di dalam tiga ruangan ada maket dari Sabang sampai Merauke, tentang Soedirman, monumen terbesar saya di Indonesia tentang Soedirman, karya 'fine art' saya. Untuk 'fine art' ada tujuh karya," katanya.
Dalam pameran tunggal di Jakarta tersebut, Yusman mewakili seniman Yogyakarta, karena baginya Yogyakarta harus berbeda dengan Bandung dan Bali, sehingga semangat itu yang melatarbelakanginya untuk menggelar pameran besar-besaran.
"Walaupun cuma tiga ruangan itu tidak masalah, tapi karena saya membawa nama Yogyakarta yang dikenal dengan sejarah, jadi patung Soedirman ini yang akan saya pamerkan tingginya delapan sampai sembilan meter," katanya.
Dengan adanya karya patung tersebut, dia berharap anak cucu bangsa dan generasi muda mengenal sejarah.
"Saya sebagai seniman melihat sejarah ini agak kendur, jadi dengan adanya pameran ini saya ingin bangkitkan kembali semangat anak-anak muda, anak kita jangan sekali-kali melupakan sejarah. Bung Karno dulu bilang seperti itu, kalau kita tidak mengenal sejarah berarti kita tidak mengenal orang tua kita. Maka kenali sejarahmu, kenali bangsamu," katanya.
Seniman patung Yusman, dan kurator dalam konferensi pers rencana pameran tunggal bertajuk Gerbang di Studio Patung Yusman, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022) (ANTARA/Hery Sidik)
"Kita pameran nanti mulai 1 September, kami sudah menghubungi Pak Menhan (Menteri Pertahanan) Prabowo, beliau bersedia meresmikannya nanti," kata Yusman saat konferensi pers rencana pameran tunggal, di Studio Patung Yusman, Yogyakarta, Kamis.
Dia mengatakan, patung yang akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia nanti antara lain maket dari Sabang sampai Merauke dalam satu ruangan, patung monumen Panglima Besar Soedirman dengan tinggi sekitar delapan sampai sembilan meter.
"Ada beberapa patung saya tentang Soedirman. Ada patung Soedirman yang digendong, separuh badan, dan patung utuh itu ada dalam satu ruangan," katanya.
Dia mengatakan, ruangan ketiga akan dipamerkan karya "fine art" atau seni murni. Karya seni di situ termasuk karya terbaiknya ketika menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 1990, dan belum dilepas ke siapapun.
"Jadi akan saya pamerkan karya saya di situ, ada maket dari Sabang sampai Merauke, monumen Soedirman dalam satu ruangan, dan ada 'fine art' satu ruangan. Jadi saya tidak hanya berkarya tentang realis saja, tetapi juga non-realis, jadi figuratif," katanya.
Dia mengatakan, karya patung yang akan dibawa untuk pameran di Jakarta, sekitar 40 sampai 50 patung dipamerkan di dalam ruangan, sedangkan 17 patung di luar ruangan.
"Jadi yang di dalam tiga ruangan ada maket dari Sabang sampai Merauke, tentang Soedirman, monumen terbesar saya di Indonesia tentang Soedirman, karya 'fine art' saya. Untuk 'fine art' ada tujuh karya," katanya.
Dalam pameran tunggal di Jakarta tersebut, Yusman mewakili seniman Yogyakarta, karena baginya Yogyakarta harus berbeda dengan Bandung dan Bali, sehingga semangat itu yang melatarbelakanginya untuk menggelar pameran besar-besaran.
"Walaupun cuma tiga ruangan itu tidak masalah, tapi karena saya membawa nama Yogyakarta yang dikenal dengan sejarah, jadi patung Soedirman ini yang akan saya pamerkan tingginya delapan sampai sembilan meter," katanya.
Dengan adanya karya patung tersebut, dia berharap anak cucu bangsa dan generasi muda mengenal sejarah.
"Saya sebagai seniman melihat sejarah ini agak kendur, jadi dengan adanya pameran ini saya ingin bangkitkan kembali semangat anak-anak muda, anak kita jangan sekali-kali melupakan sejarah. Bung Karno dulu bilang seperti itu, kalau kita tidak mengenal sejarah berarti kita tidak mengenal orang tua kita. Maka kenali sejarahmu, kenali bangsamu," katanya.