Yogyakarta (ANTARA) - Global Future Talent Alliance (GFTA), sebuah ekosistem berbagi sumber daya untuk revolusi pendidikan, memulai rangkaian roadshow revolusi pendidikan generasi masa depan berjudul "Talent in Focus: How to Find Life Purpose Through Learning" di Colabo Space, Jimbaran Hub, Bali, Jumat.
Dalam roadshow GFTA perdana di Bali ini, GFTA menyoroti pentingnya akselerasi proses belajar formal dan nonformal dalam pembentukan karakter dan pribadi seseorang, serta memperlihatkan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.
Roadshow GFTA pertama ini dibuka oleh sambutan dari Cazadira F. Tamzil selaku pimpinan GFTA, dilanjutkan dengan Panel Talk yang menghadirkan sejumlah tokoh pendidikan, yakni Ketua Forum Nasional Corporate Social Responsibility Nasional sekaligus Ketua PMO Kedaireka Kemendikbudristek Mahir Bayasut dan pimpinan komunitas lokal dari Bali Caring Community (BCC) dan Literasipedia.
Mahir Bayasut mendukung penuh GFTA, sejalan dengan momentum reformasi sistem pendidikan yang digelorakan Kemendikbudristek. "Saya berharap GFTA dapat membantu perguruan tinggi serta institusi pendidikan lainnya, dari Sabang hingga Merauke, agar lebih berani berinovasi serta memberikan manfaat nyata bagi generasi talenta masa depan," ujar Mahir.
Sejalan dengan semangat GFTA sebagai ekosistem berbagi sumber daya, roadshow GFTA Bali ini pun memfasilitasi "project matchmaking" antara 15 komunitas lokal dengan calon penyedia sumber daya (resource provider).
Setelah roadshow di Bali, GFTA akan mengadakan serangkaian acara dan forum pendidikan di berbagai kota di Indonesia seperti Solo, Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Makassar.
Farhannisa Nasution, Project Chairwoman EdHeroes Asia yang menjadi mitra Pijar Foundation dalam GFTA, berharap dimulainya rangkaian roadshow GFTA menjadi langkah awal yang baik dan positif terhadap dunia pendidikan.
Hingga akhir tahun 2023, GFTA berencana mendukung 25 inisiatif reformasi pendidikan di Indonesia dan level global.
Dalam roadshow GFTA perdana di Bali ini, GFTA menyoroti pentingnya akselerasi proses belajar formal dan nonformal dalam pembentukan karakter dan pribadi seseorang, serta memperlihatkan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.
Roadshow GFTA pertama ini dibuka oleh sambutan dari Cazadira F. Tamzil selaku pimpinan GFTA, dilanjutkan dengan Panel Talk yang menghadirkan sejumlah tokoh pendidikan, yakni Ketua Forum Nasional Corporate Social Responsibility Nasional sekaligus Ketua PMO Kedaireka Kemendikbudristek Mahir Bayasut dan pimpinan komunitas lokal dari Bali Caring Community (BCC) dan Literasipedia.
Mahir Bayasut mendukung penuh GFTA, sejalan dengan momentum reformasi sistem pendidikan yang digelorakan Kemendikbudristek. "Saya berharap GFTA dapat membantu perguruan tinggi serta institusi pendidikan lainnya, dari Sabang hingga Merauke, agar lebih berani berinovasi serta memberikan manfaat nyata bagi generasi talenta masa depan," ujar Mahir.
Sejalan dengan semangat GFTA sebagai ekosistem berbagi sumber daya, roadshow GFTA Bali ini pun memfasilitasi "project matchmaking" antara 15 komunitas lokal dengan calon penyedia sumber daya (resource provider).
Setelah roadshow di Bali, GFTA akan mengadakan serangkaian acara dan forum pendidikan di berbagai kota di Indonesia seperti Solo, Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Makassar.
Farhannisa Nasution, Project Chairwoman EdHeroes Asia yang menjadi mitra Pijar Foundation dalam GFTA, berharap dimulainya rangkaian roadshow GFTA menjadi langkah awal yang baik dan positif terhadap dunia pendidikan.
Hingga akhir tahun 2023, GFTA berencana mendukung 25 inisiatif reformasi pendidikan di Indonesia dan level global.