Yogyakarta (ANTARA) - Sekitar 2.800 warga yang masuk dalam data keluarga miskin di Kota Yogyakarta khususnya di Kecamatan Umbulharjo dan Kecamatan Mergangsan menerima voucher tebus murah paket sembako sebagai upaya kolektif pemerintah daerah bersama BPD DIY untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

“Kegiatan ini berasal dari CSR BPD DIY, memang diprioritaskan untuk warga miskin di dua kecamatan. Tetapi, kami berharap akan ada kegiatan susulan di kecamatan lain,” kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi di sela penyaluran bantuan di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, selain untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang sangat terjangkau, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu mengendalikan laju inflasi di Kota Yogyakarta sekaligus mengendalikan potensi peningkatan angka kemiskinan akibat inflasi.

“Bantuan tebus murah sembako ini ditujukan untuk warga miskin yang masuk kategori fakir miskin. Harapannya, bantuan ini meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok,” katanya.

Untuk bisa mengakses bantuan, masyarakat akan menerima voucher yang dapat digunakan untuk menebus paket sembako senilai Rp50.000 yang bisa dibeli dengan harga Rp25.000. Paket sembako tersebut berisi minyak goreng satu liter, gula pasir satu liter, dan beras 2,5 kilogram.

Sementara itu, berdasarkan data BI, laju inflasi di Kota Yogyakarta pada September mencapai 6,81 persen jauh lebih tinggi dibanding inflasi nasional yang berada di angka 5,95 persen.

Selain menggandeng korporasi dalam pengendalian inflasi melalui CSR, Sumadi menambahkan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga akan menyalurkan berbagai bantuan sosial akibat kenaikan harga BBM untuk masyarakat terdampak.

Bantuan sosial tersebut diwujudkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) dengan besaran sama seperti BLT yang disalurkan pemerintah pusat, bantuan untuk UMKM serta padat karya.

“Alokasi anggaran sudah masuk dalam APBD Perubahan 2022 yang diharapkan bisa segera disalurkan kepada penerima setelah selesai evaluasi dari Pemerintah DIY,” katanya.

Total alokasi anggaran untuk berbagi bantuan sosial tersebut mencapai sekitar Rp3,5 miliar.

Salah satu warga Kecamatan Umbulharjo, Kurniati mengaku sangat senang dengan bantuan tebus murah tersebut karena harga yang harus dibayarkan jauh lebih murah dibanding harga di pasar.

“Ya senang karena harganya cukup murah. Sudah bisa dapat tiga barang. Jadi sangat membantu kami,” katanya.


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024