Bantul (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan program akreditasi perpustakaan sekolah baik jenjang sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama agar dapat meningkatkan literasi kepada siswa.
"Bagaimana agar literasi sekolah ini bisa meningkat, minat baca anak meningkat, maka harus difasilitasi. Banyak hal, pertama mulai digencarkannya akreditasi perpustakaan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bantul Isdarmoko di Bantul, Jumat.
Menurut dia, dengan akreditasi perpustakaan sekolah baik SD maupun SMP di Bantul, maka harapannya dengan perpustakaan sekolah yang terstandar tersebut nanti akan lebih bisa meningkatkan minat baca anak.
Baca juga: Wabup : Festival literasi bentuk terobosan pemkab bangun karakter siswa
"Kalau anak meningkat minat bacanya maka akan meningkat juga prestasinya, sehingga juga kita kembangkan berbagai kegiatan tidak hanya baca di perpustakaan, tapi juga kaitannya dengan kegiatan festival literasi sekolah," katanya.
Apalagi, kata dia, yang namanya literasi tidak hanya membaca saja, tetapi juga menulis, termasuk kaitannya dengan berekspresi melalui baca puisi, bertutur kata, mengarang, dan sebagainya.
Dia mengatakan, untuk bisa menjadi perpustakaan sekolah yang terstandar, harus ada akreditasi. Terdapat enam komponen akreditasi perpustakaan sekolah mulai dari sarana termasuk bagaimana struktur organisasinya.
"Artinya pengelolanya harus memiliki kualifikasi yang terstandar, misalnya kepala perpustakaan harus dari sarjana perpustakaan atau paling tidak pernah didiklat menjadi pengelola perpustakaan," katanya.
Dia mengatakan, sarananya tidak hanya buku, tetapi kaitannya dengan pergedungan, termasuk fasilitas yang bisa dimanfaatkan siswa dalam menumbuhkembangkan kemampuan membaca, menulis, dan sebagainya.
"Jadi, tidak hanya ruang baca, tapi juga ada ruang media, ada panggung untuk literasi, ada pojok baca, ada juga kaitannya dengan kegiatan-kegiatan lain untuk mengekspresikan bakat dan minat siswa," katanya.
Baca juga: Tumbuhkan minat baca siswa, Bantul gelar Festival Literasi Sekolah
"Bagaimana agar literasi sekolah ini bisa meningkat, minat baca anak meningkat, maka harus difasilitasi. Banyak hal, pertama mulai digencarkannya akreditasi perpustakaan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bantul Isdarmoko di Bantul, Jumat.
Menurut dia, dengan akreditasi perpustakaan sekolah baik SD maupun SMP di Bantul, maka harapannya dengan perpustakaan sekolah yang terstandar tersebut nanti akan lebih bisa meningkatkan minat baca anak.
Baca juga: Wabup : Festival literasi bentuk terobosan pemkab bangun karakter siswa
"Kalau anak meningkat minat bacanya maka akan meningkat juga prestasinya, sehingga juga kita kembangkan berbagai kegiatan tidak hanya baca di perpustakaan, tapi juga kaitannya dengan kegiatan festival literasi sekolah," katanya.
Apalagi, kata dia, yang namanya literasi tidak hanya membaca saja, tetapi juga menulis, termasuk kaitannya dengan berekspresi melalui baca puisi, bertutur kata, mengarang, dan sebagainya.
Dia mengatakan, untuk bisa menjadi perpustakaan sekolah yang terstandar, harus ada akreditasi. Terdapat enam komponen akreditasi perpustakaan sekolah mulai dari sarana termasuk bagaimana struktur organisasinya.
"Artinya pengelolanya harus memiliki kualifikasi yang terstandar, misalnya kepala perpustakaan harus dari sarjana perpustakaan atau paling tidak pernah didiklat menjadi pengelola perpustakaan," katanya.
Dia mengatakan, sarananya tidak hanya buku, tetapi kaitannya dengan pergedungan, termasuk fasilitas yang bisa dimanfaatkan siswa dalam menumbuhkembangkan kemampuan membaca, menulis, dan sebagainya.
"Jadi, tidak hanya ruang baca, tapi juga ada ruang media, ada panggung untuk literasi, ada pojok baca, ada juga kaitannya dengan kegiatan-kegiatan lain untuk mengekspresikan bakat dan minat siswa," katanya.
Baca juga: Tumbuhkan minat baca siswa, Bantul gelar Festival Literasi Sekolah