Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menampilkan beragam panggung hiburan hingga pasar kangen untuk memeriahkan Nitilaku UGM 2022.

Nitilaku 2022 digelar UGM mulai 3 Desember hingga 20 Desember dengan tema "Merti Bumi Ambangun Nagari" sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis Ke-73 UGM.

"Nitilaku pada tahun ini dikemas agak sedikit berbeda tapi intinya untuk mengenang kembali perjuangan UGM mencerdaskan kehidupan bangsa. Ada hal yang ingin ditonjolkan, yaitu kebersamaan, gotong royong, dan inklusivitas UGM untuk semesta," kata Rektor UGM Prof Ova Emilia melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu.

Selama bertahun-tahun, Nitilaku telah dikenal sebagai salah satu acara wajib dalam rangkaian peringatan Dies Natalis UGM.

Pada 2022, Nitilaku hadir dengan konsep yang berbeda meski tetap mengusung nilai-nilai sejarah yang menjadi bagian dari perkembangan UGM sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi.

Jika biasanya Nitilaku identik dengan pawai budaya, menurut Ova, pada tahun ini Nitilaku diisi dengan rangkaian acara seperti panggung kesenian, "street performance", pasar kangen sebagai wadah silaturahim, nostalgia para alumni, civitas UGM, dan warga Yogyakarta.

Agenda dari rangkaian Nitilaku ini terselenggara di beberapa lokasi, yaitu Desa Wirun (Sukoharjo), Hall Fakultas Filsafat, Boulevard UGM, Grha Sabha Pramana, Lapangan Pancasila, dan area Malioboro Yogyakarta.

Pasar Kangen yang berada di Lapangan Pancasila menjadi salah satu daya tarik utama bagi para alumni dan masyarakat umum karena menghadirkan berbagai makanan dan minuman jadul, dolanan bocah, buku lawasan, serta panggung rakyat dan seni tradisi.

"Mari kita songsong dan kita tradisikan kebersamaan ini menjadi sebuah ruang refleksi untuk mengenang sejarah perjalanan UGM dan juga kontribusi sinergis terhadap perkembangan universitas di Kampus Bulaksumur hingga saat ini," kata Ova Emilia.

Ova menyebut ada kebanggaan tersendiri ketika melihat kerekatan para alumni yang lekat dengan berbagai kreativitas dan inspirasinya.

Semangat para alumni, kata dia, yang diharapkan hadir dalam momen peringatan Dies Natalis UGM, termasuk dalam acara Nitilaku.

"Tanpa alumni tentunya UGM tidak ada apa-apanya. Terima kasih atas keterlibatan dan peran serta semua pihak dalam Nitilaku. Semoga kegiatan yang sarat makna sejarah dan budaya ini mampu memberi manfaat dan memperkuat kontribusi kita bagi universitas dan kehidupan sosial masyarakat," kata dia.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) AAGN Ari Dwipayana mengatakan inisiatif yang diambil dalam penyelenggaraan Nitilaku dengan berbagai unsur menarik di dalamnya adalah sesuatu yang membanggakan sekaligus memberi makna.

Nitilaku, menurutnya, mengingatkan segenap alumni kepada perjalanan UGM dan berbagai inspirasi yang muncul di dalam perjalanan tersebut.

"Hari ini anak-anak UGM dipanggil untuk kembali ke kampus, dari Lhokseumawe sampai Papua, dari Kalimantan Timur sampai NTT. Nitilaku mengingatkan kita pada sebuah perjalanan yang tidak harus diidentikkan dengan perjalanan fisik, tetapi perjalanan spiritual," kata Ari.
 

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024