Sleman (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan sistem jemput bola dalam melakukan "ramp check" atau uji kelayakan dari bus angkutan Lebaran 2023 yang akan berangkat dari Sleman.
"Kami melakukan uji kelayakan armada bus secara jemput bola, yakni dengan mendatangi langsung di masing-masing garasi bus angkutan lebaran," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arip Pramana di Sleman, Selasa.
Menurut dia, dari pendataan sementara diperkirakan ada sekitar 22 persen pemudik yang diperkirakan akan menggunakan moda transportasi bus antar kota antar provinsi (AKAP).
"Kami berupaya untuk memberikan layanan dengan memastikan armada bus angkutan lebaran dalam kondisi layak jalan, baik secara fisik maupun administrasi kendaraan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga melayani permintaan uji kelayakan armada atau alat transportasi yang akan digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Sleman untuk melakukan perjalanan wisata.
"Bagi masyarakat atau instansi seperti sekolahan atau perkantoran yang hendak melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan bus, kami juga siap untuk melakukan uji kelayakan kendaraan yang digunakan," katanya.
Arip mengatakan, bagi masyarakat yang menginginkan dilakukan uji kelayakan kendaraan angkutan wisata, maka bisa mengajukan permohonan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman.
"Nanti petugas kami akan datang melakukan uji kelayakan kendaraan wisata. Uji kendaraan wisata bisa dilakukan di titik kumpul rombongan sebelum keberangkatan atau di garasi bus yang digunakan," katanya.
Ia mengatakan, untuk pengamanan jalur mudik tahun ini pihaknya telah mendirikan sejumlah Posko Lebaran, yakni Posko induk di Dinas Perhubungan Sleman, Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas wilayah Tempel (pintu masuk pemudik dari arah Magelang/Semarang).
Kemudian Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas Prambanan (pintu masuk pemudik dari arah Solo, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas kawasan Ambarrukmo Plasa (Amplas).
"Selain itu juga Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas di objek wisata Kaliurang (situasional), Posko Monitoring Penumpang di Terminal Tipe C yakni di Terminal Condong catur, Prambanan, Pakem dan Gamping," katanya.
Sedangkan untuk jalur utama arus mudik maupun balik Lebaran di Sleman, untuk jalur utama terdiri dari ruas Yogyakarya-Sleman-Tempel, ruas Yogyakarta-Prambanan, ruas Yogyakarta-Wonosari ruas Yogyakarta-Wates.
"Sementara untuk jalur alternatif meliputi ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan, ruas Mlati-Balangan-Dekso, ruas Denggung-Besi-Koroulon-Joholanang, ruas Prambanan-Piyungan, ruas Yogyakarta-Godean-Nanggulan. Untuk jalur alternatif ini telah dibuatkan rambu pengarah jalur alternative," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dishub Sleman jemput bola lakukan "ramp check" angkutan lebaran
"Kami melakukan uji kelayakan armada bus secara jemput bola, yakni dengan mendatangi langsung di masing-masing garasi bus angkutan lebaran," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arip Pramana di Sleman, Selasa.
Menurut dia, dari pendataan sementara diperkirakan ada sekitar 22 persen pemudik yang diperkirakan akan menggunakan moda transportasi bus antar kota antar provinsi (AKAP).
"Kami berupaya untuk memberikan layanan dengan memastikan armada bus angkutan lebaran dalam kondisi layak jalan, baik secara fisik maupun administrasi kendaraan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga melayani permintaan uji kelayakan armada atau alat transportasi yang akan digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Sleman untuk melakukan perjalanan wisata.
"Bagi masyarakat atau instansi seperti sekolahan atau perkantoran yang hendak melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan bus, kami juga siap untuk melakukan uji kelayakan kendaraan yang digunakan," katanya.
Arip mengatakan, bagi masyarakat yang menginginkan dilakukan uji kelayakan kendaraan angkutan wisata, maka bisa mengajukan permohonan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman.
"Nanti petugas kami akan datang melakukan uji kelayakan kendaraan wisata. Uji kendaraan wisata bisa dilakukan di titik kumpul rombongan sebelum keberangkatan atau di garasi bus yang digunakan," katanya.
Ia mengatakan, untuk pengamanan jalur mudik tahun ini pihaknya telah mendirikan sejumlah Posko Lebaran, yakni Posko induk di Dinas Perhubungan Sleman, Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas wilayah Tempel (pintu masuk pemudik dari arah Magelang/Semarang).
Kemudian Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas Prambanan (pintu masuk pemudik dari arah Solo, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas kawasan Ambarrukmo Plasa (Amplas).
"Selain itu juga Posko pemantauan dan monitoring lalu lintas di objek wisata Kaliurang (situasional), Posko Monitoring Penumpang di Terminal Tipe C yakni di Terminal Condong catur, Prambanan, Pakem dan Gamping," katanya.
Sedangkan untuk jalur utama arus mudik maupun balik Lebaran di Sleman, untuk jalur utama terdiri dari ruas Yogyakarya-Sleman-Tempel, ruas Yogyakarta-Prambanan, ruas Yogyakarta-Wonosari ruas Yogyakarta-Wates.
"Sementara untuk jalur alternatif meliputi ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan, ruas Mlati-Balangan-Dekso, ruas Denggung-Besi-Koroulon-Joholanang, ruas Prambanan-Piyungan, ruas Yogyakarta-Godean-Nanggulan. Untuk jalur alternatif ini telah dibuatkan rambu pengarah jalur alternative," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dishub Sleman jemput bola lakukan "ramp check" angkutan lebaran