Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta, menjadwalkan pekerjaan atau pembangunan fisik padat karya infrastruktur yang bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Tahun 2023 secara serentak mulai awal Juni.
"Untuk pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur BKK itu secara serentak di 117 lokasi dimulai 2 Juni, dan ditargetkan berakhir 24 Juni tahun 2023," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti usai Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Lapangan Padat Karya Infrastruktur BKK di Bantul, Selasa.
Dia mengatakan, anggaran yang digelontorkan di setiap lokasi padat karya masing-masing sebesar Rp200 juta, dan yang ditekankan dalam kegiatan padat karya adalah tentang pekerjaan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan akses di masyarakat.
"Sehingga komposisi upah untuk tenaga kerja adalah menduduki posisi yang kedua setelah padat karya. Jadi harapannya kegiatan kita tetap sesuai target waktu yang ditentukan, dan kegiatan yang kita laksanakan di tahun ini semua sudah selesai di bulan Juli," katanya.
Dia menjelaskan, untuk tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan padat karya infrastruktur BKK sekitar 52 orang di setiap lokasi. Saat ini, tahapan yang sedang berlangsung adalah sosialisasi kepada kelompok penerima program padat karya.
"Sehingga untuk serapan tenaga kerjanya di semua lokasi lebih dari 6 ribu orang, jadi memang program kegiatan padat karya yang kita laksanakan sekarang itu, salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pekerjaan pada saudara kita yang membutuhkan," katanya.
Dia mengatakan, terdapat kriteria-kriteria warga yang dilibatkan dalam kegiatan padat karya, yaitu penganggur, setengah penganggur dan warga miskin, dengan harapan dapat membantu mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
"Dan kebetulan kita juga menjadi tim penanggulangan kemiskinan ekstrem, sehingga pekerja padat karya kita libatkan tenaga kerja yang masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang ada di Kabupaten Bantul," katanya.
"Untuk pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur BKK itu secara serentak di 117 lokasi dimulai 2 Juni, dan ditargetkan berakhir 24 Juni tahun 2023," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti usai Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Lapangan Padat Karya Infrastruktur BKK di Bantul, Selasa.
Dia mengatakan, anggaran yang digelontorkan di setiap lokasi padat karya masing-masing sebesar Rp200 juta, dan yang ditekankan dalam kegiatan padat karya adalah tentang pekerjaan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan akses di masyarakat.
"Sehingga komposisi upah untuk tenaga kerja adalah menduduki posisi yang kedua setelah padat karya. Jadi harapannya kegiatan kita tetap sesuai target waktu yang ditentukan, dan kegiatan yang kita laksanakan di tahun ini semua sudah selesai di bulan Juli," katanya.
Dia menjelaskan, untuk tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan padat karya infrastruktur BKK sekitar 52 orang di setiap lokasi. Saat ini, tahapan yang sedang berlangsung adalah sosialisasi kepada kelompok penerima program padat karya.
"Sehingga untuk serapan tenaga kerjanya di semua lokasi lebih dari 6 ribu orang, jadi memang program kegiatan padat karya yang kita laksanakan sekarang itu, salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pekerjaan pada saudara kita yang membutuhkan," katanya.
Dia mengatakan, terdapat kriteria-kriteria warga yang dilibatkan dalam kegiatan padat karya, yaitu penganggur, setengah penganggur dan warga miskin, dengan harapan dapat membantu mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
"Dan kebetulan kita juga menjadi tim penanggulangan kemiskinan ekstrem, sehingga pekerja padat karya kita libatkan tenaga kerja yang masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang ada di Kabupaten Bantul," katanya.