Padat karya di Kabupaten Bantul diproyeksikan serap 5.000 tenaga kerja

id Padat karya ,Disnakertrans Bantul ,Serap tenaga kerja

Padat karya di Kabupaten Bantul diproyeksikan serap 5.000 tenaga kerja

Kegiatan padat karya infrastruktur tahun 2024 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Padat karya infrastruktur yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun anggaran 2025 diproyeksikan mampu menyerap lebih dari 5.000 tenaga kerja lokal.

"Untuk APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Tahun 2025 ini kita ada program padat karya di sebanyak 195 lokasi, dengan tiap lokasi melibatkan kelompok berjumlah sebanyak 26 tenaga kerja," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati di Bantul, Rabu.

Dengan demikian, kata dia, jika ditotal kegiatan padat karya infrastruktur dengan pembangunan fisik berupa corblok jalan, talud dan saluran drainase tersebut mencapai 5.070 tenaga kerja di semua lokasi sasaran padat karya.

Dia mengatakan tenaga kerja dalam kelompok yang dilibatkan dalam program padat karya adalah masyarakat sekitar lokasi yang berasal dari keluarga kurang mampu maupun yang belum memiliki pekerjaan tetap, atau setengah pengangguran.

"Untuk syaratnya itu pekerjanya maksimal berusia 64 tahun, bisa laki laki maupun perempuan, kemudian mayoritas pekerjanya dari tenaga kerja dari keluarga miskin," katanya.

Dia juga mengatakan dalam memberdayakan masyarakat yang butuh pekerjaan dalam padat karya tersebut tidak diperkenankan berasal dari aparatur sipil negara (ASN) atau PNS, TNI serta Polri aktif.

"Dan semua pekerjanya kita ikutkan asuransi ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dasarnya karena Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu ada juknis (petunjuk teknis), bahwa harus diasuransikan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Dia menjelaskan untuk tahapan padat karya saat ini proses identifikasi, kemudian sosialisasi kepada kelompok dan dilanjutkan distribusi material ke lokasi. Rencananya pekerjaan fisik secara serentak dimulai pertengahan Februari 2025.