Bogor (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka kesempatan kepada para pelaku industri untuk memanfaatkan fasilitas riset yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan KST Soekarno menjadi pusat riset hayati berupa pangan, kesehatan maupun lingkungan yang terintegrasi.
"Ini dibuka untuk semua pihak, termasuk industri," ujarnya saat meninjau fasilitas KST Soekarno di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
KST Soekarno merupakan pusat riset untuk bidang life science yang dibangun di atas lahan seluas 198 hektare dan diinisiasi oleh Presiden Pertama Indonesia Soekarno sejak tahun 1964.
Dari total lahan tersebut, BRIN mengalokasikan area seluas 30 hektare sebagai kawasan komersial.
BRIN menyediakan fasilitas untuk tenant industri berbasis penelitian dan pengembangan. Bahkan, fasilitas itu juga ada beberapa yang memproduksi reagen, enzim, vaksin, dan sebagainya.
"Ini untuk pertama kalinya di Indonesia kita bisa mengembangkan vaksin dalam satu lokasi, karena semuanya ada di sini, termasuk untuk uji," kata Handoko.
Lebih lanjut, dia berharap keberadaan KST Soekarno dengan berbagai fasilitas mampu mendorong dan mempercepat pengembangan berbagai varietas unggul baru untuk ternak maupun pertanian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN buka kesempatan industri manfaatkan fasilitas riset KST Soekarno
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan KST Soekarno menjadi pusat riset hayati berupa pangan, kesehatan maupun lingkungan yang terintegrasi.
"Ini dibuka untuk semua pihak, termasuk industri," ujarnya saat meninjau fasilitas KST Soekarno di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
KST Soekarno merupakan pusat riset untuk bidang life science yang dibangun di atas lahan seluas 198 hektare dan diinisiasi oleh Presiden Pertama Indonesia Soekarno sejak tahun 1964.
Dari total lahan tersebut, BRIN mengalokasikan area seluas 30 hektare sebagai kawasan komersial.
BRIN menyediakan fasilitas untuk tenant industri berbasis penelitian dan pengembangan. Bahkan, fasilitas itu juga ada beberapa yang memproduksi reagen, enzim, vaksin, dan sebagainya.
"Ini untuk pertama kalinya di Indonesia kita bisa mengembangkan vaksin dalam satu lokasi, karena semuanya ada di sini, termasuk untuk uji," kata Handoko.
Lebih lanjut, dia berharap keberadaan KST Soekarno dengan berbagai fasilitas mampu mendorong dan mempercepat pengembangan berbagai varietas unggul baru untuk ternak maupun pertanian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN buka kesempatan industri manfaatkan fasilitas riset KST Soekarno