Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan pentingnya para orang tua untuk memahami digital parenting agar meningkatkan efektivitas pengawasan anak di media sosial.
"Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan anak di media sosial, penting sekali kita mulai berfikir memiliki panduan digital parenting," kata Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Hal ini dikatakannya menanggapi kasus penganiayaan dengan pelaku dan korban anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kasus tersebut bermula dari berbalas komentar di media sosial yang berujung pada perkelahian dengan menggunakan senjata tajam.
Tak hanya orang tua yang harus memahami digital parenting, Jasra Putra mengatakan begitupun anak anak harus diberikan pemahaman berselancar di internet yang sehat dan tidak mengancam diri sendiri.
"Agar setiap keluarga, sekolah, dan lingkungan mulai dapat membenahi pelan-pelan persoalan anak-anak melakukan kekerasan akibat interaksi di media sosial," katanya.
KPAI juga mendorong kepada anak-anak di seluruh Indonesia untuk terus dibangun kapasitasnya untuk bersuara, menyampaikan aspirasi, berani menyampaikan masalah-masalah kritis, ikut berperan aktif dalam pengurangan resiko kekerasan, dan mensosialisasikan bersama segala bentuk peraturan yang melindungi anak-anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPAI sebut pentingnya pemahaman digital parenting awasi anak bermedsos
"Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan anak di media sosial, penting sekali kita mulai berfikir memiliki panduan digital parenting," kata Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Hal ini dikatakannya menanggapi kasus penganiayaan dengan pelaku dan korban anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kasus tersebut bermula dari berbalas komentar di media sosial yang berujung pada perkelahian dengan menggunakan senjata tajam.
Tak hanya orang tua yang harus memahami digital parenting, Jasra Putra mengatakan begitupun anak anak harus diberikan pemahaman berselancar di internet yang sehat dan tidak mengancam diri sendiri.
"Agar setiap keluarga, sekolah, dan lingkungan mulai dapat membenahi pelan-pelan persoalan anak-anak melakukan kekerasan akibat interaksi di media sosial," katanya.
KPAI juga mendorong kepada anak-anak di seluruh Indonesia untuk terus dibangun kapasitasnya untuk bersuara, menyampaikan aspirasi, berani menyampaikan masalah-masalah kritis, ikut berperan aktif dalam pengurangan resiko kekerasan, dan mensosialisasikan bersama segala bentuk peraturan yang melindungi anak-anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPAI sebut pentingnya pemahaman digital parenting awasi anak bermedsos