Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat ada 221 desa yang tersebar di 28 kecamatan masuk dalam wilayah rawan kekeringan dan kesulitan air bersih.
"Pemetaan yang kami lakukan ini sebagai langkah antisipasi untuk meminimalisasikan dampak dari El Nino atau kemarau berkepanjangan. Dari 47 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi 28 kecamatan tersebut berpotensi terjadi bencana kekeringan dan kesulitan air bersih," kata Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi pada Senin, (7/8).
Menurut Daeng, dari 221 desa yang masuk dalam kawasan rawan kekeringan dan kesulitan air bersih beberapa di antaranya warganya sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih dan lahan pertanian mengalami kekeringan.
Seperti warga Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan saat sudah mulai kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, kemudian lahan pertanian di Desa/Kecamatan Jampangtengah seluas 12 hektare terancam kekeringan dan gagal panen karena debit air Sungai Cidahu yang biasa digunakan untuk mengairi terus menyusut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: 221 desa di Kabupaten Sukabumi masuk wilayah rawan kekeringan
"Pemetaan yang kami lakukan ini sebagai langkah antisipasi untuk meminimalisasikan dampak dari El Nino atau kemarau berkepanjangan. Dari 47 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi 28 kecamatan tersebut berpotensi terjadi bencana kekeringan dan kesulitan air bersih," kata Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi pada Senin, (7/8).
Menurut Daeng, dari 221 desa yang masuk dalam kawasan rawan kekeringan dan kesulitan air bersih beberapa di antaranya warganya sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih dan lahan pertanian mengalami kekeringan.
Seperti warga Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan saat sudah mulai kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, kemudian lahan pertanian di Desa/Kecamatan Jampangtengah seluas 12 hektare terancam kekeringan dan gagal panen karena debit air Sungai Cidahu yang biasa digunakan untuk mengairi terus menyusut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: 221 desa di Kabupaten Sukabumi masuk wilayah rawan kekeringan