Kulon Progo (ANTARA) - Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pengawasan terhadap ketersediaan pupuk bersubsidi di kios penyalur pupuk lengkap di tiga kecamatan/kapanewon di Kabupaten Kulon Progo.
Pengawasan itu untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk menjelang masa tanam pertama pada Agustus dan September.
Anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Hamdan Abda di Kulon Progo, Selasa, mengatakan lokasi pemantauan dan pengawasan pupuk bersubsidi, yakni Distributor Urea KUB Kulon Progo di KecamatN Kalibawang, Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) Mitra Tani di Pengasih, Distributor NPK Karya Nyata Sentolo dan KPL Tumarindo 2 Srikayangan di Kecamatan Sentolo.
"Pemantauan dan pengawasan pupuk dan pestisida ini rutin dilaksanakan. Titik pemantauan sasarannya dua distributor dan dua KPL," kata Hamdan.
Ia mengatakan pemantauan dan pengawasan ini bertujuan untuk memastikan ketepatan pupuk bersubsidi di tingkat petani, baik tepat jumlah, tepat harga, dan tepat mutu, dan tepat yang menerima.
"Pemantauan dan pengawasan ini untuk memastikan bahwa pupuk bersubsidi benar-benar diterima oleh petani dengan kualitas yang baik," katanya.
Hamdan mengatakan berdasarkan pemantauan dan pengawasan, dan hasil uji penimbangan pupuk, sudah sesuai baik ketepatan jumlah dan lainnya.
"Secara umum, serapan pupuk urea lebih rendah karena alokasi dari pusat menang banyak," katanya.
Terkait keluhan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, Hamdan mengatakan persoalan tersebut tidak dapat dipukul rata karena sifatnya kasus khusus. Setiap petani persoalannya berbeda, ada petani yang mengeluh kesulitan mendapat pupuk, tapi saat ditelusuri tidak masuk dalam kelompok tani.
Hal yang bisa diperbaiki, yakni kartu tani bermasalah atau belum menerima kartu tani. Persoalan tersebut sudah diatasi oleh petugas penyuluh pertanian.
"Kami mengimbau petani yang kesulitan mendapatkan pupuk, langsung menghubungi petugas penyuluh pertanian terdekat," katanya.
Kabid Usaha Perdagangan Disdagin Kulon Progo Endang Yuliwati mengatakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo hanya mendampingi KP3 DIY dalam melakukan pemantauan pupuk bersubsidi.
"Kami mengimbau petani bisa benar-benar memanfaatkan subsidi pupuk dari pemerintah," katanya.
Pengawasan itu untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk menjelang masa tanam pertama pada Agustus dan September.
Anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Hamdan Abda di Kulon Progo, Selasa, mengatakan lokasi pemantauan dan pengawasan pupuk bersubsidi, yakni Distributor Urea KUB Kulon Progo di KecamatN Kalibawang, Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) Mitra Tani di Pengasih, Distributor NPK Karya Nyata Sentolo dan KPL Tumarindo 2 Srikayangan di Kecamatan Sentolo.
"Pemantauan dan pengawasan pupuk dan pestisida ini rutin dilaksanakan. Titik pemantauan sasarannya dua distributor dan dua KPL," kata Hamdan.
Ia mengatakan pemantauan dan pengawasan ini bertujuan untuk memastikan ketepatan pupuk bersubsidi di tingkat petani, baik tepat jumlah, tepat harga, dan tepat mutu, dan tepat yang menerima.
"Pemantauan dan pengawasan ini untuk memastikan bahwa pupuk bersubsidi benar-benar diterima oleh petani dengan kualitas yang baik," katanya.
Hamdan mengatakan berdasarkan pemantauan dan pengawasan, dan hasil uji penimbangan pupuk, sudah sesuai baik ketepatan jumlah dan lainnya.
"Secara umum, serapan pupuk urea lebih rendah karena alokasi dari pusat menang banyak," katanya.
Terkait keluhan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, Hamdan mengatakan persoalan tersebut tidak dapat dipukul rata karena sifatnya kasus khusus. Setiap petani persoalannya berbeda, ada petani yang mengeluh kesulitan mendapat pupuk, tapi saat ditelusuri tidak masuk dalam kelompok tani.
Hal yang bisa diperbaiki, yakni kartu tani bermasalah atau belum menerima kartu tani. Persoalan tersebut sudah diatasi oleh petugas penyuluh pertanian.
"Kami mengimbau petani yang kesulitan mendapatkan pupuk, langsung menghubungi petugas penyuluh pertanian terdekat," katanya.
Kabid Usaha Perdagangan Disdagin Kulon Progo Endang Yuliwati mengatakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo hanya mendampingi KP3 DIY dalam melakukan pemantauan pupuk bersubsidi.
"Kami mengimbau petani bisa benar-benar memanfaatkan subsidi pupuk dari pemerintah," katanya.