Teheran (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Iran pada Minggu (20/8) memanggil kuasa usaha Swedia dan Denmark secara terpisah atas penistaan kitab suci Al Quran yang masih berlanjut, menurut media pemerintah.

Direktur Departemen HAM kementerian itu mengecam "tindakan biadab dan keji yang berulang" yang menghina kitab suci umat Islam di dua negara Eropa tersebut, lapor kantor berita IRNA.

Dia merujuk pada pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei baru-baru ini bahwa "mendukung kejahatan dan penistaan terhadap Al Quran merupakan bentuk perang terhadap dunia Islam."

Ia mengatakan kebebasan ekspresi harus disertai dengan "tugas dan tanggung jawab tertentu".

Direktur tersebut juga mendesak kedua diplomat itu untuk mematuhi kewajiban internasional sesuai pasal 19 dan 20 dalam Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik."

Swedia dan Denmark beberapa bulan terakhir dilanda sederet pembakaran Quran oleh kalangan ekstremis sayap kanan di bawah kawalan pasukan pemerintah sehingga menuai amarah di seluruh dunia Muslim.

Dalam kasus terbaru, pegiat anti-Islam di Swedia bernama Salwan Momika kembali membakar Quran di depan Kedutaan Besar Iran di Stockholm. Selama melakukan aksi tersebut, ia sempat disiram oleh seorang perempuan.

Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Iran panggil utusan Swedia, Denmark atas penistaan Quran

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024