BPBD Bantul edukasi masyarakat agar tak buka lahan dengan pembakaran

id BPBD Bantul ,Pencegahan kebakaran ,Tidak buka lahan dengan pembakaran

BPBD Bantul edukasi masyarakat agar tak buka lahan dengan pembakaran

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan pembakaran guna mengantisipasi kejadian kebakaran lahan yang dipenuhi dengan rumput kering.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Bantul Irawan Kurnianto di Bantul, Selasa, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemangku wilayah setempat dan jajaran relawan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan antisipasi kebakaran lahan.

"Masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara pembakaran. Karena risikonya besar jika merambat tidak terkontrol dan mengarah ke pemukiman warga," katanya.

Dia mengatakan terlebih dengan kejadian kebakaran lahan hampir 10 hektare di Kelurahan Seloharjo, Kawedanan (Kecamatan) Pundong dan Selopamioro, Imogiri pada Senin (19/8) sore diharapkan kejadian tersebut tidak terulang di Bantul.

"Kebakaran lahan 10 hektare itu perkiraan rambatan api dari titik awal sampai akhir. Kejadian kebakaran diduga terjadi karena ada warga yang membuka lahan dengan cara membakar," katanya.

Ia mengatakan dalam sehari pada Senin (19/8), ada tujuh kebakaran yang beberapa di antaranya di Kelurahan Seloharjo, Kecamatan Pundong dan Kelurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri

Dia menjelaskan penyebab kejadian kebakaran beragam, ada yang karena membakar sampah yang kemudian apinya merembet ke lahan di sekitar dan ada pula yang disebabkan pembukaan lahan dengan cara dibakar.

"Kebakaran lahan umumnya terkait budaya sebagian masyarakat yang percaya jika lahan dibakar akan subur saat turun hujan," katanya.

Menurut dia, potensi kejadian kebakaran lahan seperti yang disebutkan tersebut berada di wilayah Bantul yang masih memiliki lahan luas seperti Kecamatan Piyungan, Dlingo, Imogiri, Pundong, Sedayu serta wilayah lain.

"Apalagi musim kemarau ini cukup kering, ditambah persoalan sampah yang bisa memicu terjadinya kebakaran," katanya.